Belum ada komantar dalam berita ini
Breaking News
- Gubernur Sultra Diwakili Karo Kesra Hadiri Perayaan Waisak Sannipata 2569 Buddhis Era
- Ketua Dekranasda Sultra Serahkan Bantuan ke Perajin Tenun Desa Masalili Hingga Dorong Promosi Produk Lokal
- Buka Musdat LAT Gubernur Harap Hasilkan Keputusan Terbaik bagi Kemajuan Lembaga Adat Tolaki di Bumi Anoa
- Kabar Baik, Gubernur ASR Janji Biaya Transportasi Lokal Jemaah Haji 2026 Ditanggung APBD
- Gubernur ASR dan Ketua DPRD Sultra Sepakati Nota Kesepahaman dalam Rapat Paripurna RPJMD 2025-2029
Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak, Lurah dan Camat Diminta Proaktif

Asisten I Setda Kota Baubau La Ode Aswad saat membuka kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak selasa (9/7/2024) Foto : Bardin keratonnews.co.id
BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID-Maraknya tragedy Kekerasan terhadap perempuan dan anak harus menjadi perhatian dan tanggungjawab bersama. Semua pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Termasuk diharapkan peran dari Camat dan Lurah.
Hal ini disampaikan Asisten I Setda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si dalam sambutannya mewakili Pj Walikota Baubau saat membuka kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak lingkup daerah kabupaten/kota DAK non fisik tahun 2024 di aula DP3A Selasa (9/7/2024).
“Camat dan Lurah bisa menyampaikan kepada masyarakat bila terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah ada SOP nya, ada Polres, satuan PPA,” kata La Ode Aswad.
Menurut La Ode Aswad, Camat dan Lurah diharapkan bisa mencegah dan memahami alurnya apabila terjadi pelecehan seksual itu untuk melapor. Dan bisa menjadi corong atau penyambung lidah, karena idealnya semua masyarakat
Ditambahkan, modus kekerasan terhadap perempuan dan anak saat ini semakin canggih dan beragam sehingga dibutuhkan respon yang cepat apabila ada gejala langsung melapor. Tentu bersama-sama menjadi corong menjadi penyambung lidah pemerintah untuk mencegah kekerasan perempuan dan anak melalui komunitas di Kelurahan.
”Saya juga sudah tanya di DP3 ini sudah ada tahapan-tahapan konselingnya begitu pemulihannya silakan tetapi kita ingin pencegahan karena modus yang makin lama makin canggih makin ke depan makin cantik anak-anak kan tidak tahu apa-apa yang jadi menjadi tugas kita semua untuk melakukan pencegahan penyebarluasan informasi berkaitan dengan tanggung jawab bersama tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak,”imbuhnya.
Terkait hal ini, ada beberapa peristiwa di Kota Baubau yang melibatkan anak dibawah umur sebagai korban. Hal ini sangat disayangkan dan membutuhkan penanganan serius.
Muhammad Aldi, seorang tokoh pemuda mengharapkan agar pemerintah terus melakukan edukasi. Ia berharap ada barisan khusus yang dibentuk untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi. Bukan hanya sebatas kegiatan seremonial.
“Masalah kekerasan terhadap anak dan kekerasan seksual harus menjadi perhatian kita. Banyak yang jadi korban anak dan perempuan yang mungkin tidak berani melaporkan. Jadi harus terus edukasi dan sosialisasi,” kata Muhammad Aldi. (B)
Reporter : Bardin
Editor : Dul
Editor : Dul