Pelestarian Kearifan Lokal Buton Butuh Komitmen Semua Pihak

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 19 Des 2024
  • 2495 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID – Kearifan lokal warisan budaya Buton butuh keseriusan semua pihak untuk pelestarian. Saat ini banyak kearifan lokal yang butuh sentuhan karena terancam punah. 

Hal ini menjadi focus keperihatinan berbagai kalangan khususnya pemerhati budaya dan masyarakat adat dan pelestari budaya lokal.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah karya sastra Kabanti dan Bahasa Wolio yang kini mulai dikhawatirkan akan punah.

Asri, seorang penggiat budaya Buton menyampaikan harapan agar perlu dilakukan pelestarian dengan memprogramkan pelatihan dan edukasi terhadap kalangan generasi muda sebagai penerus yang akan melestarikan kekayaan budaya. Misalnya tentang kabanti, aksara wolio, ngaji lantunan wolio, baca maludhu dan lainnya.

“Kita sebenarnya banyak kearifan lokal yang harus segera dilakukan upaya pelestarian. Sekarang sudah banyak yang melupakan. Jadi mudah mudahan ada pemikiran kita untuk melestarikan. Dengan cara bentuk kelompok khusus untuk melatih generasi penerus agar ini tidak punah,” kata Asri Kamis (19/12/2024).

Hj Siti Suhura yang juga pemerhati budaya Buton sangat mendukung jika ada upaya khusus yang dilakukan. Terutama yang dikawal langsung oleh pemerintah melalui dinas terkait. Pasalnya, banyak hal yang perlu segera dibenahi. Ia juga khawatir karena selama ini kalangan gnerasi muda terkesan tidak peduli dengan kearifan lokal. 

“Saya setuju kalau ada upaya khusus yang dilakukan untuk melestarikan kearifan lokal. Banyak yang sudah ditinggalkan. Jadi sekarang mumpung masih ada kalangan yang mampu memberi edukasi mestinya ada upaya yang segera dilakukan untuk memberi edukasi kepada kalangan generasi,” kata Siti Suhura yang juga mantan anggota DPRD Baubau.

Arifin, S.Pd seorang pendidik dan juga juara 2 lomba baca Kabanti menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyertakan pembelajaran budaya lokal di skeolah melalui muatan lokal. Hal ini sangat penting karena untuk memberi pemahaman generasi muda sangat tepat melalui dunia pendidikan.

“Harus segera dilakukan dengan serius, agar generasi muda memiliki semangat mencintai adat dan budaya lokal. Mungkin bisa diedukasi melalui muatan lokal di skeolah. Disana para siswa dejak usia sekolah sudah bisa belajar dan ini pasti sangat bermanfaat,” kata Arifin. (A)