Kasus DBD Kembali Jadi Fokus Perhatian di Baubau

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 01 Feb 2024
  • 2705 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Kondisi kasus DBD di Kota Baubau sejak awal Januari sampai awal Februari 2024 sudah mencapai 30 kasus. Kondisi ini sudah menjadi tren di setiap tahun. Bahkan, akan terus diwaspadai pada setiap bulan Maret. Sedangkan puncaknya biasanya di bulan September sampai Oktober. 

Yuslina S.KM,. M.Si Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Baubau mengatakan, trend siklus untuk kasus DBD di beberapa tahun terakhir ini di awal tahun dengan di bulan September-Oktober lonjakan kasus selalu tinggi. 

“Dengan adanya lonjakan kasus ini, Dinas Kesehatan Kota Baubau mengantisipasinya dengan melakukan pemetaan kasus. Untuk melakukan identifikasi mana daerah-daerah endemis, sporadis dan bebas DBD,” kata Yuslina. 

Dikatakan, daerah endemis di setiap tahunnya selalu ada kasus, sedangkan daerah yang seporadis ada kasus tapi tidak setiap tahun. Maksud dan tujuan dilakukaan pemetaan karena daerah-daerah endemis inilah yang ditangani lebih dini supaya tidak terjadi kasus atau pun peningkatan kasus. Dinas Kesehatan Baubau mengevaluasi kenapa daerah itu sering ada kasus dan tentunya lagi-lagi tentang masalah timbunan sampah, genangan air. 

Apalagi, sekarang memasuki cuaca ekstrem dan musim pancaroba yang terkadang hujan terus panas. Cuaca yang seperti itu sangat mendukung dengan siklus hidup nyamuk karena rata-rata siklus hidup nyamuk itu dia berkembang dari mulai telur, jentik sampai jadi nyamuk itu biasa sampai 7-10 hari. 

"Jadi kalau hujan terus nyamuk belum sempat berkembang karena terkena terus air hujan. Tapi bila habis hujan apalagi ada genangan, sampah-sampah plastik yang tidak sesuai dengan tempatnya kemudian tiba-tiba panas lagi jadi otomatis kan nyamuk itu sempat berkembang di genangan atau sampah-sampah tadi yang menjadi perindukan/sarang nyamuk untuk berkembang."katanya.

Yuslina menghimbau masyarakat untuk giat PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M+, 3M+ ini adalah menguras, membersihkan tempat-tempat penampungan, menutup dan menggunakan kembali botol-botol minuman bekas jangan sampai ada yang berserakan dan masyarakat saling mendukung lingkungan yang bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat maka menyehatkan juga pada diri sendiri. 

Sedangkann untuk abatisasi, itu tersedia di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) se Kota Baubau dan pemerintah sudah menyiapkan secara gratis. Diingatkan, jika ada yang datang ke rumah mengatasnamakan layanan abate dan berbayar, pasti itu bukan dari petugas kesehatan. 

"Abate itu tersedia gratis dan Puskesmas bertugas bersama-sama mendampingi masyarakat untuk giat PSN sampai dengan survei jentiknya sekaligus distribusi abate itu di masyarakat untuk upaya-upaya pencegahan. Tapi kalau misalnya masyarakat yang tidak terjangkau oleh petugas Puskesmas maka silahkan bisa menghubungi Puskemas terdekat di wilayah masing-masing atau datang langsung ke Puskesmas untuk ambil abate," ujarnya. (C)