- Advertorial
- 7 jam yang lalu
Dinkes Kendari Catat Kasus Campak Meningkat Di 2022
- Reporter: Israwati
- Editor: Dul
- 27 Jan 2023
- 2101 Kali Dibaca

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi. Foto : Isra, Keratonnews.co.id
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat kasus campak di Kota Kendari mengalami peningkatan di tahun 2022. Ditemukan 6 orang terkonfirmasi positif campak dari 32 suspek diduga campak.
Sedangkan di tahun 2021 ditemukan 4 orang positif campak dari 18 suspek diduga campak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi mengatakan peningkatan tersebut tidak signifikan. Bahkan kasus campak yang terjadi di Kota Kendari tidak masuk dalam kejadian luar biasa (KLB), sebab kasus yang terjadi tidak memenuhi unsur KLB.
Unsur tersebut diantaranya, kasus campak menyerang beberapa orang yang berada di tempat yang sama, lingkungan aktivitas yang sama, waktu yang sama, bahkan ada hubungan darah.
"Di tahun 2022 kita temukan 6 kasus campak 1 diantaranya dari luar daerah, 5 lainnya kasus lokal atau di wilayah kota Kendari. Dari kasus yang kita temukan tidak bisa dijadikan sebagai sebuah KLB karena ini kasusnya berbeda waktunya, tempatnya dan tidak ada hubungan darah antara yang satu dengan yang lain. Alhamdulillah kita bebas dari KLB tersebut," ungkap Ellfi, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, meningkatnya suspek hingga kasus campak ini juga karena upaya pihaknya memaksimalkan sistem kewaspadaan di bidang respon.
Dimana pihaknya mengambil sampel darah dari seseorang yang ditemukan ada indikasi campak, dengan gejala demam beberapa hari disertai ruam di kulit, hingga mata merah.
Bahaya dari penyakit menular yang menyerang kulit ini sendiri jika tidak tertangani secara cepat bisa mengakibatkan kematian. Namun untuk di Kota Kendari belum ditemukan kasus yang meninggal.
"Yang ditakutkan ketika terjadi campak penularannya cepat, makanya ketika kita temukan itu kita langsung tindaklanjuti lakukan surveilans epidemiologinya, mencari orang yang ada di sekitarnya dan menanyakan apakah memiliki gejala yang sama. Itu untuk memastikan tidak terjadi penularan di dalam wilayah tersebut," bebernya.
Sebagai pencegahan, maka perlu mendapatkan vaksin campak. Meski sudah divaksin campak, menyebut bukan berarti seseorang bisa terhindar atau bebas dari penyakit campak.
Sebab sistem kerja vaksin campak adalah meminimalisir dampak terburuk jika terkena campak.
Selama 2022, capaian vaksin campak juga meningkat dari dua tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2022 mencapai 97,9 persen atau 7.999 anak di atas target nasional, dari target yang diharapkan 8.170.
"Sampai sekarang hal yang paling penting untuk mencegah terjadinya campak, belum ada yang mengalahkan pemberian vaksin campak," tegasnya.
Kendati itu, ia mengimbau masyarakat yang memiliki bayi di bawah 1 tahun, tepatnya usia 9 bulan, segera untuk mendapatkan vaksin campak di puskesmas terdekat, jika memang pemberian vaksin lainnya sudah lengkap dan tidak mengalami demam atau tidak ada masalah kesehatan lainnya.
Pihaknya juga mengupayakan di tahun 2023 ini, tidak ada satupun bayi di Kota Kendari yang tidak mendapatkan vaksin campak. (C)