Berikut Update Peringatan Dini Cuaca di Sultra

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 06 Mar 2023
  • 2102 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.COM- Berikut update peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 6-11 Maret 2023.

Berdasarkan surat peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultra Nomor: B/ME.02.04/028/KKNI/III/2023, berikut lokasi yang berpotensi hujan ringan, angin kencang hingga guntur.

Diantaranya wilayah yang berpotensi hujan sedang yang dapat disertai guntur dan angin kencang pada 6 Maret 2023 terjadi di Konawe Utara, Kendari, Konawe, Kolaka Utara, Konawe Selatan, Kolaka, dan Buton Selatan.

7 Maret 2023 terjadi di Konawe Utara, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Kepulauan, Kolaka, Muna, Muna Barat, Buton Utara.
8 Maret 2023 ada Konawe Utara, Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Kepulauan, Kolaka, Kolaka Utara, Buton Selatan.

9 Maret 2023, Konawe Utara, Konawe, Kendari, Konawe Selatan, Muna Barat, Muna, Kolaka Utara.

10 Maret 2023, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Kendari, Muna, Muna Barat, Buton Utara, Buton, Konawe Kepulauan.

11 Maret 2023, Konawe Utara, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe, Bombana, Kolaka, Konawe Selatan, Bau-bau, Muna Barat, Buton, Buton Tengah, Kendari, Buton Selatan.

Selanjutnya, wilayah yang berpotensi thunderstorm atau Guntur pada 6 Maret 2023 terjadi di Kolaka Timur, Buton Selatan, Buton.

7 Maret 2023, Kolaka Utara, Bombana, Wakatobi, Kolaka Timur. 8 Maret 2023, ada Bombana, Muna, Muna Barat.

9 Maret 2023, Buton Utara, Konawe Kepulauan,  Kolaka. Sedangkan 10 Maret 2023, Kolaka Timur, Bombana. Serta 11 Maret 2023, terjadi di Bombana.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie mengatakan berdasarkan analisa dinamika atmosfer dan citra radar cuaca terlihat pergerakan awan atau angin dari barat laut menuju tenggara, dengan kecepatan maksimum sampai 25 knots atau 47 km /jam.

Dimana faktor labilitas udara dan konveksi lokal di wilayah Sultra sedang sampai kuat, sehingga awan yang terbentuk adalah awan multi sel, dengan tinggi dasar awan kurang dari 300 meter.

Curah hujannya 10-20 mm/jam, wilayah yang terdampak paling signifikan adalah wilayah seluruh Kendari, sebagian Konawe Selatan, Konawe, Konawe Utara, dan Konawe Kepulauan.

"Dampak yang dirasakan adalah frekuensi guntur yang tinggi, kuat dan intensitas curah hujan lebat," ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Senin (6/3/2023).

Dikatakannya, anomali suhu muka laut di perairan sekitar wilayah Sulawesi Tenggara yang dapat meningkatkan penguapan (penambahan massa uap air), massa udara basah, lapisan rendah dan Indeks labilitas sedang hingga kuat skala lokal terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara.

Faktor-faktor tersebut yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Sulawesi Tenggara.
Kendati itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati hati dari dampak yang ditimbullkan dari peningkatan curah hujan dan frekuensi guntur, wilayah yang berpotensi cuaca ekstrim sepekan kedepan.

Masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (C)