Belum ada komantar dalam berita ini
Breaking News
- Polresta Kendari Tingkatkan Pengamanan di Gudang Logistik KPU Kendari
- Tim Kuasa Hukum Pasangan Rasak-Afdhal Laporkan Siska-Sudirman ke Bawaslu
- DPPKB Bombana Lakukan Bimbingan Terpadu Gelombang II Penguatan Program Bangga Kencana 2024
- Kemenkumham Sultra Ikuti Pembekalan Calon Peserta Pelatihan Coaching dan Mentoring Metode PJJ
- Kanwil Kemenag Sultra Raih Penghargaan Laporan Keuangan Terbaik dari DJPb Sultra
Sekda Sultra : Sekolah Lapangan Iklim Langkah Strategis Cegah Karhutla
Sekda Sultra, Asrun Lio. Foto : Biro Adpim Sultra.
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Drs. Asrun Lio.,M.Hum.,Ph.D., mewakili Pj. Gubernur membuka Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Tematik Kebakaran Hutan dan Lahan tingkat Sultra tahun 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, Rabu (11/09/2024).
Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan pentingnya upaya bersama dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ia menyampaikan bahwa Karhutla tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, perekonomian, dan keberlangsungan hidup.
"SLI Tematik Kebakaran Hutan dan Lahan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola risiko bencana karhutla. Melalui kegiatan ini, kita diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pencegahan, deteksi dini, dan penanggulangan karhutla secara efektif," ujarnya.
Lebih lanjut, Sekda menyampaikan enam arahan Presiden RI terkait upaya pengendalian Karhutla yakni :
Pertama, prioritaskan upaya pencegahan dan jangan sampai terlambat pemadaman, dengan meningkatkan management lapangan yang terkonsolidasi dan terorganisasi.
Kedua, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah.
Ketiga, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan untuk tahun tahun mendatang.
Keempat, penataan ekosistem gambut harus terus dilanjutkan, dibuat system gambut tetap basah. Kelima, menekankan pentingnya pemerintah daerah baik Gubernur, Bupati, Walikota, TNI/Polri, untuk tidak membiarkan api membesar dan sulit dikendalikan. Keenam, lakukan langkah penegakan hukum tanpa kompromi.
Sekda juga menambahkan bahwa pada tahun 2023 Sulawesi Tenggara pernah terjadi musim kemarau disertai dengan elnino dalam fase moderat, dampak dari kejadian tersebut menyebabkan bencana kekeringan, puso (gagal panen), kebakaran hutan, kabut asap yang mengakibatkan penyakit ispa, hampir diseluruh wilayah sulawesi tenggara.
“Sekolah lapangan iklim yang dilaksanakan pada hari ini merupakan salah satu alternatif metode penyuluhan yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Metode sekolah lapang ini merupakan metode yang belum cukup familiar dalam penyuluhan kehutanan di Indonesia. Oleh karena itu penting sekali menyamakan persepsi berbagai pihak untuk pelaksanaan metode ini di lapangan”, ujar Sekda.
Sekda juga mengatakan saat press release perkiraan musim kemarau wilayah Sultra oleh BMKG, bahwa prediksi awal musim kemarau secara umum wilayah Sultra diperkirakan pada Juli tahun 2024 dan untuk prediksi puncak musim kemarau diperkirakan pada Agustus dan September tahun 2024.
"Bulan Juni tahun 2024 kita telah mengadakan rapat koordinasi dalam mewaspadai potensi terjadinya kekeringan ekstrim wilayah Sultra bersama instansi terkait baik pemerintah daerah dan seluruh OPD baik tingkat provinsi dan kabupaten untuk melakukan mitigasi daerah-daerah yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi khusunya kebakaran hutan dan lahan yang bisa terjadi di puncak musim kemarau," ucapnya.
Di akhir sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi kepada BMKG Sultra atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Saya percaya kegiatan sekolah lapangan iklim tematik kebakaran hutan dan lahan Sultra ini penting untuk diselenggarakan, sehingga kita secara bersama-sama bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi musim kemarau khususnya antisipasi kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Marjuki, Forkopimda Sultra, Kepala BMKG Sultra, para Rektor Universitas di Sultra, para Pimti Pratama Lingkup Sultra, Koordinator BMKG Sultra, Sugeng Widarto dan Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin. (Adv)
Reporter : Israwati
Editor : Dul
Editor : Dul