Ini Tanggapan Dishub Sultra Terkait Tidak Adanya Pelabuhan Kapal Besar di Tomia dan Binongko

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 18 Jul 2024
  • 2936 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan tanggapan terkait keluhan masyarakat tentang tidak adanya pelabuhan kapal besar di Pulau Tomia dan Pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi. 

Kepala Dishub Sultra, Muhamad Rajulan melalui Kepala Bidang (Kabid) Kepelabuhan Dishub Sultra, Rahmat Halik menyatakan bahwa terkait persoalan tersebut harus dilakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui skalanya. 

"Harus disurvei dulu dan dilihat skalanya dia menghubungkan antar apa, apakah dia menghubungkan antar kecamatan atau kabupaten," ujarnya saat ditemui di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra, Rabu (17/7/2024). 

Beberapa yang perlu dilihat adalah topografi dan kebutuhannya. Kemudian mempelajari statistik penumpang, kebutuhan daerah yang dilayani. Sebab menurutnya membuat satu pelabuhan pengumpul itu mesti ada kajian kelayakannya. 

"Seperti berapa jumlah penumpang yang terlayani disitu, komunitas barang seperti apa, terus bagaimana kedalamannya, bagaimana alurnya, bagaimana ombaknya. Semua itu harus koperesnsi kita lihat," ucapnya. 

Bila hal tersebut telah dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan pembuatan feasibility study kemudian dilanjutkan dengan di buat detail engineringnya. Sehingga pengurusannya nanti langsung ke kerjakan untuk mendalami lebih jauh. 

"Jadi pengurusannya nanti langsung ke pemerintah pusat dan disitu pemerintah pusat masih dalami, apalagi disitu status pelabuhan, pelabuhanan pengumpul," katanya. 

Adapun yang bakal melakukan survei untuk mengetahui layak dengan tidaknya adalah konsultan.  Hal ini menjadi penting agar pembangunan pelabuhan di daerah tersebut tidak terjadinya kerugian baik pemerintah pusat maupun daerah. 

"Tapi kalau hanya membuat berapa penumpang setiap hari, kan bisa bangkrut juga. Harus dibaca dulu feasibility studynya baru bisa kita bicara layak dengan tidaknya," pungkasnya. 

Diketahui warga Tomia-Binongko bila ingin menaiki kapal besar saat sandar harus menggunakan perahu terlebih dahulu ke jarak yang cukup jauh dari tepian pantai. Kemudahan naik ke atas kapal menggunakan tangga yang diturunkan ke bawah agar warga bisa menaiki kapal. (Adv)