Kelurahan Bone-Bone berada di kawasan pesisir Pantai Kota Baubau. Tampak Pemandangan di Pantai Kelurahan Bone-Bone saat matahari terbenam Foto : Bardin keratonnews.co.id

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Pesisir pantai dan laut Bone-Bone menjadi perhatian dan terbangun komitmen bersama untuk terus dijaga kebersihannya. Hal ini menjadi alasan masyarakat untuk melahirkan sebuah komitmen yang disebut ‘Pekangkilo’ atau gerakan bersih pantai.

Lurah Bone-Bone, Ramadhan, A.Md mengatakan, pekangkilo ini disadari bahwa beberapa tahun belakangan ini kawasan pesisir pantai di Kelurahan Bone-Bone terkesan terabaikan. Itulah salah satu alasan upaya ini dilaksanakan.

“Ini bentuk kepedulian dan semangat mengembalikan keindahan pantai yang ada di Kelurahan Bone-Bone. Jadi Pekangkilo atau pembersihan bisa dilakukan oleh setiap warga atau wisatawan yang berkunjung ke Pantai Morikana Bone-Bone,” kata Ramadhan Selasa (7/5/2024).

Pantai Morikana merupakan salah satu pantai yang ada di Kelurahan Bone-Bone dikenal sebagai lokasi pelaksanaan Ritual Adat Nelayan Haroana Andala Bone-Bone yang dilaksanakan setiap tahun.

Ritual ini sebagai ungkapan rasa syukur dan doa bersama atas limpahan rahmat dan rejeki Sang Pencipta kepada nelayan. Momen ini menjadi salah satu destinasi wisata pantai bagi warga, keluarga warga dan wisatawan.

“Sayangnya, keindahan Pantai Morikana belum terekspose secara maksimal, salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya kepedulian terhadap keberadaan pantai ini,” tambah Ramadhan.

La Ode Hamrin, salah seorang tokoh masyarakat membenarkan kegiatan ini. Bahkan, komitmen ini memberi kesadaran masyarakat khususnya berkaitan dengan kebersihan pantai dan kawasan pesisir.

“Selama ini banyak yang tidak memikirkan ini, soal sampah yang dibuang ke laut dan rendahnya kesadaran masyarakat akan penataan lingkungan,” kata Hamrin. (B)