Saat rapat koordinasi inflasi bersama Kemendagri secara virtual di Ruang Pola Kantor Gubernur. Foto : Isra, Keratonnews.co.id

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dihadapan Organisasi  Perangkat Daerah (OPD) khususnya tim pengendalian inflasi daerah (TPID), Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol Andap Budhi Revianto minta segera dilakukan intervensi terhadap inflasi.

Misalnya melakukan pengendalian harga, dengan menggunakan dana biaya tak terduga (BTT) jika diperlukan.

"Sehingga memberikan dampak terhadap inflasi," kata mantan Kapolda Sultra ini saat rapat koordinasi inflasi bersama Kemendagri, yang diikuti secara virtual di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Senin (11/9/2023).

Ia menyampaikan, terdapat 10 komoditas dengan andil terbesar inflasi di Sultra diantaranya
Cabe rawit 0,08 persen, akademi/PT 0,05 persen, SMA 0,05 persen, taman kanak - kanak 0,04 persen.
Kangkung 0,02 persen, daging ayam ras 0,01 persen, sabun/deterjen 0,01 persen, nasi dengan lauk 0,01 persen, udang basah 0,01 persen, kacamata plus/minus 0,01 persen.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan dalam mengatasi inflasi perlu meningkatkan kepedulian dan kohesi sosial seperti saat menghadapi pandemi COVID-19.

"Dalam menghadapi inflasi kita seharusnya juga kuat seperti kita menghadapi situasi COVID-19. Artinya kepedulian dan kohesi sosial itu perlu kita tingkatkan," jelasnya.

Juga menciptakan kenyamanan, dan kepastian hukum ditengah ketidakpastian global dan sempitnya pilihan kebijakan pemerintah.

"Itu juga yang diarahkan sama bapak Pj gubernur tadi, karena tadi ada forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda)," tutupnya. (B)