Pemprov Sultra Ikut Rakor Pengendalian Inflasi Mingguan Bersama Mendagri

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 24 Jun 2024
  • 2621 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia dipimpin langsung  oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Senin (24/6/2024). 

Turut hadir jajaran Pemprov, perwakilan Bank Indonesia (BI), Bappeda, Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Koperasi dan UMKM, Kabid Perdagangan  Disperindag, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan dinas terkait lainnya.

Dalam sambutannya Mendagri mengatakan Presiden Joko Widodo mengapresiasi Rakor yang dilaksanakan setiap minggu untuk mengendalikan inflasi.

“Rakor yang kita laksanakan setiap minggu ini sangat baik, terbukti dengan adanya beberapa daerah yang berhasil mempertahankan dan menurunkan angka inflasinya dari bulan ke bulan,”  ucapnya.


Mendagri menyebut inflasi Indonesia bulan Mei di angka 2,84% (y-o-y) sudah sangat bagus, diikuti deflasi bulan ke bulan Mei terhadap April sebesar 0,03%. 

“Untuk daerah-daerah yang inflasinya masih tinggi, saya minta untuk melakukan langkah-langkah, mengevaluasi apa penyebab kenaikan atau tingginya inflasi di daerahnya dan juga kenaikan harga barang dan jasa di daerahnya, serta apa saja upaya yang dilakukan untuk menurunkan inflasi,” pesan Tito.

Kondisi inflasi Provinsi pada bulan Mei 2024 yang terendah ada 10 yakni Bangka Belitung 1,25 persen, Sulawesi Barat 1,25 persen, Papua Barat Daya 1,87 persen, DKI Jakarta 2,08 persen, Papua 2,18 persen, DIY 2,28 persen, Nusa Tenggara Timur (NTT) 2,41 persen, Kalimantan Utara 2,42 persen, Sulawesi Selatan (Sulsel) 2,42 dan Sultra 2,57 persen.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan data terkait tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu ke III Juni 2024. Dimana inflasi paruh pertama (semester 1) 2024 sampai dengan bulan Mei adalah sebesar 1,16% dengan rentang 2,5% ± 1%.


Berdasarkan pemantauan harga SP2KP pada Minggu ke III Juni 2024 ini, beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga adalah cabai merah dan cabai rawit.

Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy menyampaikan bahwa Bapanas telah mengalokasikan anggaran kepada dinas urusan pangan kabupaten/kota dan provinsi diseluruh Indonesia untuk melaksanakan gerakan pangan murah dan pengendalian inflasi.

"Diharapkan Pemda menyusun jadwal kegiatan GPM dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan," ujarnya.

Dikatakannya, penyaluran bantuan pangan pemerintah sudah mulai sejak Januari hingga 21 Juni 2024. Untuk tahap kedua telah tersalurkan sebanyak 480.223 ton atau 72,75%. (Adv)