Inflasi Sultra Peringkat ke-20 dari 38 Provinsi, Penyumbang Utama Beras Hingga Tarif Dokter Umum

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 01 Mar 2024
  • 2450 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Inflasi year on year Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini sebesar 2,90 persen, sebelumnya 2,46 persen. Sedangkan Februari 2024 ini, inflasi month to month Provinsi Sultra sebesar 0,19%.

Data ini berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra per Jumat 1 Maret 2024.

Inflasi Sultra peringkat 20 dari 38 provinsi di seluruh Indonesia (sebelumnya peringkat ke 28 dari 38).

Angka inflasi pada 4 kabupaten/kota yang menjadi dasar penilaian angka inflasi di Provinsi Sultra, yakni Kabupaten Konawe 4.10 persen, Baubau 3.58 persen, Kolaka 2.79 persen dan Kota Kendari 2.27 persen.

Didasari target inflasi yang ditentukan tahun 2024 yakni sebesar 2,5 persen ± 1 persen, maka Inflasi year on year Sultra masih dalam rentang terkendali yaitu antara rentang 1,5 persen hingga 3,5 persen.



Secara Nasional, Inflasi year on year tertinggi di Provinsi Papua Selatan sebesar 4,61 persen dan yang terendah di Provinsi Papua Barat Daya sebesar 1,81 persen.

Penyumbang inflasi year on year Provinsi Sultra diantaranya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, dan kelompok transportasi.

Dengan komoditas utama penyumbang inflasi adalah beras, dengan inflasi sebesar 21,64 persen dan andil 1,17 persen.

Produksi beras Sultra tahun 2023 sebesar 275, 31 ribu ton, naik sebesar 0,09 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 275,06 ribu ton.

Dimana luas panen turun, namun produksi beras di Sultra naik karena produktifitas tinggi. Ada upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan produksi beras seperti bantuan pupuk, perbaikan irigasi dan sebagainya.

Kenaikan harga beras ini terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia, kecuali 1 Provinsi yaitu Provinsi Jambi. Kenaikan beras seiring dengan naiknya harga gabah di tingkat petani.

Komoditas lain penyumbang inflasi adalah angkutan udara, mobil, tarif dokter umum, sigaret kretek Mesin, tomat, sawi hijau, ikan mujair, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, ikan selar, dan ikan tude.

Tarif dokter umum memberikan andil inflasi Sultra disebabkan adanya penyesuaian tarif rumah sakit di Kabupaten Konawe berdasarkan Perda No.3/2023 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. (C)