Inflasi Sultra Peringkat ke-16 Secara Nasional

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 01 Jul 2024
  • 2806 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis hari ini Senin 01 Juli 2024, angka inflasi Sultra _year on year_ berada pada angka 2,35% (sebelumnya 2.57%) atau dibawah angka inflasi nasional yakni sebesar 2.51%. 

Jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah, angka ini menempatkan Provinsi Sultra pada peringkat ke-16 dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia.

Artinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menurunkan angka inflasi pada bulan Juni 2024 dan juga angka kemiskinan di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui, data komoditas penyumbang inflasi year on year di Sultra yakni beras sebesar 0.59%, sigaret kretek mesin sebesar 0.48%, dan emas perhiasan sebesar 0.19%.


"Sedangkan untuk peredam laju inflasi yakni ikan bandeng dengan andil 0.12%, angkutan udara 0.09%, dan ikan kembung sebesar 0.08%," ungkap Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto.

Berdasarkan historis perkembangan harga selama Hari Raya Idul Adha 4 (empat) tahun terakhir ini, Provinsi?? Sultra mengalami inflasi (month to month) selama tahun 2021-2023.

“Namun pada Idul Adha Juni 2024, Provinsi? Sulawesi Tenggara mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0.09%, dengan komoditas utama penyebab inflasi yakni ikan layang sebesar 0.09%, ikan kembung sebesar 0.66%, dan cabe rawit dengan andil inflasi sebesar 0.04%," terangnya.

Adapun komoditas yang menyebabkan inflasi seperti ikan layang, ikan kembung, dan cabe rawit, serta terdapat 3 (tiga) komoditas penyumbang utama deflasi bulanan yakni kangkung, bayam, dan terong.

Pj Gubernur mengungkapkan bahwa inflasi year on year Sultra maupun 4 (empat) Kabupaten/Kota inflasi (Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kota Kendari, dan Kota Baubau) masih dalam rentang terkendali yakni 1.5% hingga 3.5%.

"Inflasi year on year terendah tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 1.51%, sedangkan inflasi tertinggi tercatat di Kota Baubau sebesar 3.01%," tambahnya.

Selanjutnya, Andap mengatakan bahwa angka kemiskinan Sultra juga malami penurunan menjadi 11.21 di bulan Maret 2024.


"Untuk angka kemiskinan kita juga alami penurunan. Apabila dikomparasikan pada bulan Maret 2023 berada pada angka 11.43 atau 321.530 jiwa, lalu di Maret 2024 turun 0.22 menjadi 11.21 atau 319.710 jiwa," kata Andap.

"Dari Rilis yang dikeluarkan BPS, angka inflasi dan kemiskinan Sultra Alhamdulillah keduanya mengalami penurunan," sambungnya.

Untuk itu, Pj Gubernur juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Pengendali Infasi Daerah Prov/Kab/Kota, Bupati dan Walikota serta seluruh stakeholder terkait atas capaian inflasi dan kemiskinan yang alami penurunan.

"Terima kasih kepada unsur Pemerintah Daerah, stakeholder terkait, dan masyarakat yang telah berperan aktif menjaga stabilitas harga dan pasokan sehingga angka inflasi kita turun, serta berbagai langkah strategis untuk menurunkan angka kemiskinan," bebernya.

Dikatakannya, capaian ini merupakan hasil kerja keras bersama guna mewujudkan Sultra yang semakin sejahtera, maju, dan modern. (Adv)