Pemprov Canangkan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis PRB di Sultra

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 12 Okt 2023
  • 2900 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) canangkan pembangunan berkelanjutan berbasis Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Sultra.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Komjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan pembangunan berkelanjutan berbasis PRB harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menunjukkan kondisi real, potensi, dan kebutuhan akan antisipasi serta rehabilitasi bencana.

“Pembangunan berbasis PRB tidak bisa didasarkan pada asumsi dan opini. Bantuan teknologi digital membantu pemetaan kondisi real beserta analisanya dengan lebih cepat dan terukur,” ucapnya, Rabu (11/10/2023).

Tahapan selanjutnya, adalah menjadikan hasil riset sebagai dasar pengambil kebijakan anggaran dan legislasi.

Sejalan dengan itu, Andap menyebut Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Sultra telah memutuskan perubahan APBD dengan menghadirkan sistem pemerintahan daerah berbasis data presisi pada bulan September lalu.

Data presisi ini juga untuk memitigasi dan memastikan kondisi dan kebutuhan masyarakat di masing-masing daerah.

Selain itu, Sultra juga melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dan Kementerian Hukum dan HAM untuk membentuk politik legislasi yang mendukung PRB.

“Langkah-langkah yang telah diambil Pemprov Sultra lahir dari kesadaran bahwa pembangunan berkelanjutan hanya mungkin terjadi jika benar-benar tertuang dalam keputusan politik legislasi, politik anggaran, dan politik pengawasan dalam pemerintahan yang berkekuatan hukum,” katanya.

Untuk itu, pada kesempatan peringatan bulan PRB Nasional yang berpusat di Sultra kali ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya PRB dalam pembangunan berkelanjutan.

Andap menjelaskan tujuan peringatan PRB tahun 2023 adalah untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog, mengembangkan jejaring, serta menjadi pembelajaran bersama pelaku PRB di seluruh Indonesia.

Dengan terciptanya kesadaran bersama antarpelaku PRB, Andap ingin mengembangkan kemitraan dan menghimpun masukan-masukan demi pembangunan berkelanjutan yang berbasis PRB.

“Indonesia merupakan negara yang termasuk rawan bencana. Karenanya kita semua harus mampu mengenali ancamannya, pahami resiko dan tingkatkan budaya sadar bencana yang bisa terjadi kapan saja, agar dapat meminimalisir dampak sehingga pembangunan terus dapat berlanjut,” bebernya. (Adv)