Dinas Cipta Karya Sultra Fokus Penyaluran Air Bersih di Dua Daerah di 2025

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 21 Jan 2025
  • 2279 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID – Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memprioritaskan program penyaluran air bersih di dua daerah pada tahun 2025. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih serta mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. 

Kepala Dinas Cipta Karya Sultra, Martin Effendi Patulak, menyampaikan bahwa daerah yang menjadi fokus penyaluran air bersih adalah Kota Baubau dan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). 

"Kita ada lanjutan air bersih. 2025 ini ada dua titik di Baubau dan Kolaka Utara (Kolut)," ujarnya saat ditemui di ruangan kerjanya beberapa hari lalu. 

Upaya ini merupakan bagian dari kepedulian dan perhatian pemerintah provinsi terhadap pemenuhan air bersih yang layak bagi masyarakat yang membutuhkan.

Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, La Liusu menjelaskan penyaluran air bersih itu berupa optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 

"Kita Optimalisasi SPAM di Baubau dengan Kolaka Utara. Itu pembuatan jaringan ke masyarakat. Untuk penyambungannya nanti kabupaten/kota yang menyambung ke Sambungan Rumahnya," ungkapnya.

La Liusu mengungkapkan dua daerah ini dipilih untuk tahun 2025 karena pihak pemda melakukan permohonan untuk penambahan kapasitas, mengingat daerah Baubau dan Kolaka Utara sudah memiliki SPAM. 

"Karena memang daerah sana dulu sudah bikin sebelumnya oleh pemda kabupaten/kota. Sehingga Kota Baubau dan Kolaka Utara bermohon untuk penambahan kapasitas jaringan," ucapnya. 

Terlebih kata dia, Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra mengalami keterbatasan anggaran, sebab anggaran ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih dari 3500 rumah tangga di Baubau dan Kolut, sehingga dapat mengurangi angka kesulitan akses air bersih yang masih menjadi permasalahan utama di beberapa wilayah Sultra.

"Kalau untuk anggaran kami sekarang di Kolut  500 rumah. Untuk Baubau 3000 rumah. Layananya yang anggaran tahun ini," katanya. 

Dengan realisasi program ini, pemerintah Sultra optimistis dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat serta mendukung target nasional dalam mencapai akses air bersih dan sanitasi layak pada 2030. (Adv)