Bupati dan Wakil Bupati Muna Imbau Warga Aktifkan Lahan Kosong, Dukung Program "JATI"

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 09 Apr 2025
  • 2549 Kali Dibaca

MUNA, KERATONNEWS.CO.ID - Dalam upaya mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, Bupati Muna, Bachrun, bersama Wakil Bupati Asrafil, mengimbau seluruh warga untuk mengaktifkan lahan kosong yang dimiliki dan tidak menjualnya dengan harga murah. 

Imbauan ini merupakan bagian dari langkah strategis mendukung visi dan misi program unggulan pasangan Bachrun-Asrafil, yakni program "JATI" (Jagung, Ternak dan Ikan).

Hal ini disampaikannya saat Musyawarah pembangunan (Musrembang) Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muna 2025 bertempat di Aula Galampano Rujab Bupati Muna, Rabu (9/4/2025).

Dikesempatan itu, Bachrun menyampaikan bahwa banyak potensi lahan di Muna yang belum tergarap maksimal. Padahal, jika diolah dengan baik, lahan tersebut bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan daerah dan menjadi salah satu sumber pemasukan pendapatan daerah.

Menurutnya, Kabupaten Muna memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Banyak lahan tidur yang sebenarnya dapat dikembangkan untuk menanam jagung, beternak, hingga budidaya ikan ketimbang harus dijual dengan harga murah kepada pihak-pihak perusahaan yang hanya mementingkan pribadinya.

"Hari ini potensi tanah kita pertanian 60 ribu hektare dan sawit sudah menguasai kurang lebih membeli 20 ribu hektare," ujarnya dalam sambutannya.

"Sudah saatnya kabupaten Muna untuk sadar. Selama ini kita mendapat kucuran dana dari pusat dan provinsi dengan jumlah yang besar, tahun ini habis sama sekali. Olehnya karena itu mari kita mulai dengan bismilah dan membangun industri bidang pertanian, peternakan dan perikanan," sambungnya.

Ia juga menegaskan bahwa lahan yang dikelola sendiri oleh masyarakat akan lebih berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga dibanding jika lahan tersebut dijual ke pihak luar tanpa kepastian keberlanjutan. Seperti yang terjadi saat ini ramainya masyarakat melakukan penjualan lahan ke pihak perusahaan sawit, yakni PT. Krida Agri Sawita (KAS) dengan harga murah 

"Kalau pengusaha besar yang kaya raya itu  mau ambil tanah masyarakat dengan harga murah itu sama saja membunuh secara pelan-pelan. Karena begitu tanah masyarakat dicabut dari haknya, maka masyarakat kedepannya hanya akan jadi kuli seumur hidupnya," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Muna Asrafil  menambahkan bahwa pemerintah daerah siap memberikan dukungan dalam bentuk, bantuan bibit, serta akses ke program permodalan dan pasar. 

"Ini kan program pemerintah, jadi nanti kita berdayakan masyarakat, misalnya ada tanah-tanah kosong kita anjurkan tanam jagung, bibitnya kita siapkan, pupuknya hingga pasarnya disiapkan dan hasilnya akan dibagi dengan pemerintah," tuturnya. 

Kata dia, ini juga merupakan bagian dari mendukung program pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan. Olehnya pihaknya membutuhkan lahan yang luas untuk melakukan penanaman jagung, padi maupun tanaman holtikultura.

"Tanah-tanah kosong itu harus kita manfaatkan dengan baik, sehingga kita harus mengatur regulasinya. Kalau tanah kosong tidak harus mutlak itu diberikan SKT," katanya.

Menurutnya, pengelolaan lahan oleh masyarakat sendiri akan memperkuat kemandirian petani dan nelayan, sekaligus mencegah alih fungsi lahan ke pihak luar yang tidak berkontribusi pada pembangunan daerah.

Program JATI bukan sekadar akronim, tapi sebuah harapan besar untuk mengangkat martabat masyarakat Muna melalui pemanfaatan aset yang selama ini terabaikan—lahan kosong yang menyimpan potensi luar biasa. (B)