BKSDA Sultra Gagalkan Penyeludupan Burung Cendrawasih di Kapal Labobar

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 10 Feb 2025
  • 2689 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan burung cendrawasih di sebuah kapal Labobar yang sementara dalam perjalanan menuju Pelabuhan Murhum, Baubau, sekitar pukul 21.00 WITA.

Burung yang dilindungi tersebut ditemukan dalam kondisi tersembunyi di dalam keranjang buah yang dibungkus tas rinjani untuk mengelabuhi petugas.

Ketua pelaksana kegiatan, Alisman mengatakan penggagalan burung cendrawasih ini dilakukan saat melakukan giat patroli sesuai SPT Nomor PT. 26/K.25/Skw-1/01/2025, tanggal 29 januari 2025.

Kronologi ini berawal saat petugas mencurigai adanya sebuah tas yang disimpan di bawah tangga, sehingga pihaknya kemudian berkordinasi dengan satpam.

"Kami mencurigai ada sebuah tas rinjani yang berada di sekitar bawah tangga dek 03 class ekonomi bagian belakang dan tim langsung berkoordinasi dengan Satpam KM labobar di ruangannya," ujarnya kepada media ini, Minggu (9/2/2025).

Setelah tas tersebut dibuka, tim patroli menemukan keranjang buah yang didalamnya disimpan barang bukti burung cendrawasih sebanyak 6 ekor.

Kata dia, ketika dilakukannya penyisiran di dalam kapal untuk mencari pelaku pembawa satwa dilindungi itu, pihaknya tidak menemukan di lokasi. 

"Kami bersama satpam kapal melakukan penyisiran untuk mencari pelaku namun hasilnya tidak ditemukan, kemudian tim menyelesain dokumen kelengkapan temuan yang langsung di tanda tangani oleh Capt. Kapal KM Labobar," ucapnya.

Sekitar pukul 22.00 WITA, KM Labobar sandar di pelabuhan Murhum Baubau dan tim langsung membawa burung tersebut di Kantor Seksi Wilayah I Baubau.

Berdasarkan info dari beberapa  penumpang yang ada disekitar kapal bahwa tas tersebut naik dari pelabuhan Dobo yang diantar oleh seorang buruh pelabuhan dan di belakangnya ada oknum yang berpakaian loreng.

"Baju orens tersebut menyuruh buruh untuk menyimpan barang di bawah tangga kemudian mereka menghindar dari tempat sampai kapal bertolak dari pelabuhan Dobo menuju pelabuhan tual oknum tersebut tidak pernah muncul," katanya. (C)