Paripurna DPRD Peringatan HUT Sultra ke-60, Wujudkan Sultra Maju dan Moderen

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Bardin
  • 26 Apr 2024
  • 2145 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat paripurna dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Sultra ke 60 tahun, Jumat (26/4/2024). 

Rapat paripurna yang digelar di salah satu hotel Kota Kendari tersebut turut dihadiri oleh anggota DPR RI, Ir. Hugua, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua KPU Sultra, Ketua Bawaslu Sultra, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh masyarakat, tokoh agama dan pengurus Osis.

Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh dalam pidatonya mengatakan, agenda Paripurna Dewan ini merupakan kalender rutin tahunan yang khusus dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Sultra yang dilaksanakan setiap tahun. Ini adalah warisan turun temurun sejak keberadaan DPRD Sultra yang hingga sekarang ini tetap terjaga dan terus berlanjut.


"Paripurna Dewan ini bukan saja menjaga mandat warisan masa lalu, tetapi lebih dari itu adalah perlambang formal penghikmatan pada daerah dan manifestasi atas apresiasi dan penghargaan dewan atas terbentuknya Provinsi Sultra yang tidak dapat dipisahkan dengan terbentuknya DPRD  Sultra," ungkapnya. 

Dikatakan, momentum peringatan 60 tahun terbentuknya Provinsi Sultra sebagai manifestasi ketuhanan yang paling hakiki. Dibalik kesyukuran itu menghadirkan ruang kesadaran untuk menggugah rasa dan nalar kemanusiaan atas perjuangan para tokoh-tokoh lokal dalam masa-masa awal pembentukan provinsi yang tercinta ini. 

"Hal ini penting bukan dalam konteks mengentalkan primordialisme sempit, namun membangun kesadaran agar generasi tahu sejarahnya dan tahu berterimakasih pada pendahulunya. Saya yakin, pendahulu kita tidak menuntut apa-apa dari kita. Karena itu, kitalah pewaris negeri ini yang tahu bagaimana menghargai warisan mereka," ujar Abdurrahman Shaleh. 


Menurutnya, terbentuknya Sultra sebagai provinsi adalah sebuah keniscayaan dalam upaya memangkas beban rentang kendali jarak untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berbarengan dengan itu, pembentukan wilayah adalah jawaban untuk menghadirkan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui optimalisasi pelayanan, percepatan demokrasi, percepatan perekonomian daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah peningkatan keamanan dan ketertiban, serta peningkatan hubungan serasi antara pusat dan daerah.

"Ketika Sultra diperjuangkan untuk menjadi provinsi, para tokoh-tokoh daerah kita tidak mendiskusikan berapa jumlah deposit tambang dan emas yang ada di daerah ini. Tidak pula terbersit tentang siapa mendapatkan apa. Mereka fokus melakukan lobi dan diplomasi, melakukan pertemuan, menghimpun aspirasi lokal serta menyusun argumentasi logis tentang kelayakan daerah ini menjadi satu pemerintahan otonom. Di dalam perjuangan mereka ada nilai kesabaran, kearifan, keuletan, kerja keras, semangat, kebersamaan dan tanggungjawab yang layak untuk diteladani," jelasnya. 


Kata Abdurrahman Shaleh, perjalanan selama kurun waktu 60 tahun provinsi ini bukanlah perjalanan singkat. Perjalanan ini telah dilalui dalam beragam potret kehidupan seiring silih bergantinya waktu dan zaman. 

"Peran para pemimpin daerah kita telah meletakkan dan melanjutkan proses pembangunan daerah secara berjenjang hingga sekarang ini. Sesungguhnya, semua realita yang terjadi pantas menjadi pengalaman berharga buat kita sebagai generasi pelanjut daerah ini. Karena itu, sebagai ahli waris dari provinsi yang subur ini, kita semua adalah aset daerah yang memiliki tanggung jawab moril dan historis untuk menjaga dan merawatnya," ajaknya. 

Selain itu lanjut Abdurrahman Shale, peringatan Hari Ulang Tahun Sultra ke-60 tahun 2024 dilaksanakan 74 hari setelah Pemilu 14 Februari 2024 beberapa waktu yang lalu. Pemilu di daerah berlangsung cukup baik dan kondusif sebagai manifestasi dari esensi demokrasi. 

"Kita telah memilih wakil-wakil kita di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dan juga yang cukup penting kita telah memilih calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Kita beri kesempatan kepada mereka yang telah berhasil meraih dukungan mayoritas rakyat agar mereka dapat menunaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik," katanya. 

"Kita berharap bahwa Pemilu yang baru saja usai dan telah melalui proses sebagi produk demokrasi tidak membawa polarisasi yang tajam yang dapat mengiris rasa persaudaraan kita sebagai sesama anak kandung bumi pertiwi Indonesia ini. Marilah kita bersatu kembali untuk mendukung kelanjutan pembangunan daerah, bangsa dan negara kita. Menyatu sangat dibutuhkan meski caranya berbeda," lanjutnya. 

Kata dia, peringatan ini tidaklah sekedar mematrikan eksistensi Sultra dalam dimensi lokal, tetapi juga berkaitan dalam konteks yang lebih luas dalam bingkai kehidupan di bumi persada Indonesia. 

"Semangat peringatan ini harus mampu mengokohkan rasa kebangsaan dan ke negeraan kita. Marilah kita bangun provinsi yang tercinta ini untuk mewujudkan Indonesia yang unggul dan berkeadaban serta Sultra yang terus maju dan moderen untuk kesejahteraan masyarakatnya," pungkasnya. (Adv)