Meski Kontrak Sudah Ditandatangani, Namun Nasib Jalan Nanga-Nanga Tak Jelas

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 23 Jul 2024
  • 2455 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID – Masyarakat yang melintasi Jalan Haluoleo poros Nanga-Nanga  Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menunggu perbaikan jalan yang dijanjikan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sultra. Meski kontrak perbaikan jalan telah ditandatangani beberapa waktu lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan yang terlihat.

Padahal berdasarkan informasi yang telah dikeluarkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sultra Pahri Yamsul di dalam berita sebelumnya, mengatakan kontrak perbaikan Jalan Nanga-Nanga sudah resmi ditandatangani oleh pihak Dinas Mina Marga Sultra bersama dengan pihak kontraktor sepanjang 2,8 KM dengan anggaran kurang lebih 7 M. 

Selain itu, ia menjelaskan di Awal bulan Juli lalu setelah dilakukannya tanda tangan kontrak tersebut bakal dimulainya tahap awal dengan dilakukannya mobilisasi. Namun faktanya warga setempat masih belum melihat adanya kegiatan perbaikan jalan yang dimulai di lokasi. 

Dari belum adanya tanda-tanda perbaikan jalan ini, Amel yang merupakan salah satu warga perumahan BTN Andunonhu Regency yang menggunakan jalan tersebut dalam aktivitasnya  sehari-hari meminta kepada pemerintah provinsi untuk segera melakukan perbaikan berdasarkan janji yang telah dikeluarkan. 
Sebab menurutnya jalan tersebut sangat meresahkan mengingat memiliki lubang sepanjang jalan, sehingga membuat kendaraannya rusak dan ban motornya beberapa kali mengalami kebocoran. 

"Menyebalkan harus tiap hari lewati jalan berlubang begitu, adami yang lepas baut motorku kasian, makin berisik suaranya motorku. Berapa kali tambal ban karena banyak batu-batu," ucapnya kepada media ini, Senin (22/7/2024). 

Pastinya jalan ini tidak ada solusi lain selain harus diperbaiki secepatnya, mengingat bila musim hujan jalan menjadi becek sehingga membuat pengendara ekstrak berhati-hati karena banyaknya kubangan. Sedangkan saat musim kemarau debunyasangat banyak. 

"Pokoknya sakit-sakit badan lewati itu jalan, kalau musim hujan jadi becek, banyak kubangan, jadi kita harus hapal jalan atau pelan-pelan sekali jalan, kalau lagi kemarau berdebu sekali," ucapnya. 

Apalagi kata dia, bila saat melintas malam hari. 

"Bayangkan mi kalau saya pulang tengah malam, sudah menyeramkan karena masih hutan-hutan, rusak-rusak lagi jalannya," sesalnya. 

Sementara itu, warga lain Romi mengatakan, dirinya sudah menantikan perbaikan jalan tersebut setelah mendapatkan kabar bakal diperbaiki. Namun dengan belumnya ada tanda-tanda perbaikan sampai saat ini justru membuatnya menjadi ragu. 

"Kita sudah senang mi juga, baru jangan sampai kita cuma dijanji-janji lagi bela," katanya. 

Perbaikan ini kata dia harus dilakukan karena sudah banyak masyarakat yang resah terlebih di  nanga-nanga merupakan daerah perkembangan yang terdapat banyak perumahan. 

Saat dikonfirmasi, Kadis SDA dan Bina Marga Provinsi Sultra, Pahri Yamsul mengatakan saat ini sedang dalam tahap mobilisasi alat di lokasi tersebut.

"Sementara mobilisasi alat," singkatnya saat dikonfirmasi melalui via whatsapp, Senin (22/7/2024). 

Namun saat media ini bersama warga melakukan survei di lokasi, tidak menemukan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan perbaikan jalan. (A)