Kasus DBD Tinggi di Kota Kendari, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan 3 M

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 19 Jan 2024
  • 2655 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kendari mencapai 261 kasus.    

Data ini berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, dimana hingga 16 Januari 2024, DBD di Kota Lulo sebanyak 261 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum mengatakan dari jumlah tersebut pasien DBD yang masih dalam perawatan sebanyak 58 orang yang tersebar di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Kendari.

“Berdasarkan data kemarin jumlah kasus DBD di kota Kendari tercatat mencapai 261 kasus," ucapnya. Rabu (17/1/2024).

Menurutnya, dari total 261 kasus DBD tersebut 203 orang dinyatakan sembuh dan 1 kasus meninggal dunia.

Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat agar menerapkan 3 M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

“Saya mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan 3 M dan selalu menjaga kesehatan, dan kebersihan lingkungan di wilayah masing-masing,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ellfi menyampaikan ciri-ciri orang yang terkena serangan DBD antara lain, demam yang berkepanjangan, demam yang disertai nyeri bagian kepala, terdapat bintik-bintik merah di kulit, serta sering mual dan muntah saat sakit demam.

“Makanya kita imbau kepada seluruh masyarakat yang memang terdapat gejala-gejala tersebut dan sudah diberikan obat penurun panas yang sering dikonsumsi sehari-hari namun tidak ada perubahan signifikan, agar segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan setempat atau rujukan,” pintanya.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup bersih, hindari genangan air di dalam maupun di luar sekitar rumah, dan hindari gantungan pakaian karena seringkali menjadi tempat sarang nyamuk. (B)