Kadis Dikbud Sultra Datangi SMAN 1 Lasolo

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 24 Jul 2024
  • 2304 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (sultra), Yusmin, mendatangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lasolo, Rabu (24/7/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa hak-hak pembelajaran siswa di sekolah tersebut terpenuhi dengan baik. Mengingat sebanyak 597 siswa tidak maksimal menjalani proses belajar diakibatkan sejumlah guru di sekolah tersebut melakukan mogok kerja karena adanya perseteruan dengan Kepala sekolah (Kepsek). 

Dari 42 orang guru di sekolah tersebut hanya ada 6 guru yang hadir di sekolah. Namun jumlah itu tidak mencukupi untuk mengajar pada 18 ruang belajar yang ada di SMAN 1 Lasolo. 

Sehingga Yusmin dalam kunjungan itu, meminta para guru yang menggelar aksi mogok kerja tersebut harus tetap menjalankan tugasnya dengan baik, yakni memberikan hak pembelajaran kepada siswa. 

"Seluruh guru-guru yang membuat petisi itu untuk kemudian tugas dan kewajibannya dijalankan dengan baik sebagai guru. Soal persoalan dengan kepala sekolah itu bukan persoalan mengajar, tapi itu persoalan masing-masing," ujarnya. 

Adapun sebagai tindak lanjut agar persoalan ini cepat selesai dan menemukan jalan tengah, ia menjelaskan bakal melakukan rapat bersama komite dalam waktu dekat agar para siswa tidak menjadi korban. 

Menurutnya aksi mogok kerja yang dilakukan para guru-guru ini sudah berlangsung selama empat hari. Sehingga tentu hal ini merugikan siswa-siswi di sekolah tersebut. 

"Yang dirugikan ini tentu anak-anak kita dan juga orang tua siswa, karena orang tuanya menitipkan anaknya di sekolah ini untuk di didik, untuk diajar, untuk dilatih oleh guru-guru kita," ujarnya. 

Sehingga dalam kesempatan itu ia menyarankan kepada seluruh guru yang melakukan mogok kerja untuk segera masuk dan mengajar. Bila hal tersebut tidak diindahkan setalah diberikannya waktu yang cukup, maka Dikbud Sultra bakal mengambil keputusan tegas berdasarkan aturan undang-undang. 

"Saya sudah sampaikan kepada Kepala Sekolah, kepad Ketua Komite dan kepada toko-toko masyarakat dan juga mantan Kepala sekolah untuk kita bersama-sama menyampaikan secara personal dari rumah ke rumah setiap guru untuk menjalankan tugas dan kewajibannya," tuturnya. 

Diketahui, sebelumnya, guru-guru di SMAN 1 Lasolo ini pernah mendatangi Dikbud Sultra. Mereka mengeluh terkait Kepsek yang dinilai arogan dan kasar. 

Di mana salah seorang guru, Kamria menceritakan dia mengaku pernah mendapat kekerasan verbal dari Kepsek Anas Herson. Bahkan, kepsek sampai mendatangi rumah pribadinya. 

"Saya didatangi di rumah, malam-malam. Habis itu, saya disuruh mengembalikan laptop. Ada perkataan yang saya anggap kekerasan bersifat verbal," ujar Kamria yang sebelumnya  menduduki posisi wakil kepala sekolah. 

Saat itu, Kamria menceritakan, Kepsek mengatakan kepadanya kalimat yang membuatnya merasa shock. Kepsek yang sempat menelepon beberapa kali, menurut Kamria, berbicara via telepon jika ia tidak menyukai pegawai yang slow respon.

"Kemudian, dia (kepsek) bilang, jangan sampai karena pendidikan mu lebih tinggi kamu pandang enteng sama saya," ujar Kamria menirukan perkataan kepsek. (Adv)