Distanak Sultra Tingkatkan Kapasitas Manajerial Petani Melalui Program ICARE

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 16 Des 2024
  • 2641 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang Penyuluhan berkomitmen meningkatkan kapasitas manajerial para petani dalam mengelola dan memperkuat keberlanjutan usaha pertanian mereka secara lebih profesional dan efisien. 

Kepala Bidang Penyuluhan Distannak Provinsi Sultra, Mazhfia Umar, MM mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas manajerial para petani dalam mengelola dan memperkuat keberlanjutan usaha pertanian adalah melalui kegiatan Pelatihan Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE). 


Program ICARE diinisiasi oleh Kementerian Pertanian akan terus bergulir hingga tahun 2027, salah satunya bertujuan untuk memberikan pelatihan manajerial kepada korporasi petani. 

"Pelatihan diberikan kepada para petani dan peternak di kawasan ICARE Sultra. Para petani dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai aspek manajemen, seperti perencanaan usaha, pengelolaan keuangan, manajemen sumber daya manusia, serta strategi pemasaran dan penjualan," ungkapnya. 

Selain itu, lanjut Mazhfia Umar, para petani juga diajarkan tentang teknologi dan inovasi terbaru dalam bidang pertanian yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha mereka.

"Program ICARE merupakan investasi, dimana dengan terwujudnya kemandirian korporasi petani diharapkan dapat mendongkrak perekonomian petani dalam satu kawasan. Korporasi yang akan dibentuk nantinya yang akan menggerakkan stakeholder dan sumber pendanaan lainnya," jelasnya. 


Dijelaskan, program ICARE berupa kawasan pertanian terpadu berstandar, telah hadir di sembilan provinsi di Indonesia, salah satunya berada di Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur. Untuk mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif, ICARE juga mengarahkan pada modernisasi, digitalisasi, dan penerapan konsep pertanian modern dan digital di tingkat petani.

"ICARE ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan sektor publik maupun swasta untuk mewujudkan pertanian dan rantai nilai yang cerdas di lokasi sasaran program. Program ini juga didesain untuk menghadirkan dukungan terpadu dan bersifat spesifik-lokasi dalam upaya mengembangkan model rantai nilai yang baik di kawasan pertanian terpilih untuk membantu petani beradaptasi secara lebih baik terhadap perubahan iklim, serta mengurangi jejak karbon di beberapa rantai nilai terpilih," pungkasnya. 


Mazhfia Umar berharap setelah petani mengikuti pelatihan, korporasi petani kakao dan peternak sapi potong akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola usaha mereka dan meningkatkan produktivitas serta pendapatan secara berkelanjutan. (ADV)