Dishut Rutin Pantau Titik Panas di Sultra

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 19 Jul 2024
  • 2470 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Kehutanan (Dishut) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memantau titik hotspot atau titik panas di Sultra melalui aplikasi SiPongi.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Apalagi berdasarkan informasi BMKG yang diterima Dinas Kehutanan, saat ini sudah memasuki musim kemarau, yang diperkirakan puncaknya pada Agustus hingga September mendatang.


Aplikasi SiPongi atau Sistem Pemantauan Karhutla merupakan sistem yang disediakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI yang berguna bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia secara mudah dan informatif.

Berikut titik hotspot di Sultra per Kamis 18 Juli kemarin, yang dirilis pada Jumat (19/07/2024) diantaranya : 

Kabupaten Buton Tengah, Kecamatan Mawasangka, Desa Matara. Kabupaten Kolaka, Kecamatan Tanggetada, Desa Lamoiko. 

Konawe Selatan, Kecamatan Laeya, Desa Labokeo. Muna, Kecamatan Kabangka, Desa Komba-Komba, dan Muna Barat (Mubar), Kecamatan Sawerigadi, Desa Lakalamba.


Pengendali Ekosistem Hutan (Peh) Ahli Muda Dishut Sultra, Nurmin Amin mengatakan usai memantau titik hotspot melalui aplikasi SiPongi, dirinya kemudian monitoring Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) melalui pesan grup WhatsApp agar menindaklanjuti dengan melakukan 'ground check' titik hotspot tersebut untuk mengetahui apakah terjadi kebakaran atau tidak.

"Nantinya pihak KPH akan melaporkan kepada dinas, dalam bentuk laporan ground check titik hotspot tersebut," ucapnya. 

Bahkan pihaknya pun sudah menyurati KPH terkait antisipasi kesiapsiagaan Karhutla. Kemudian ditindaklanjuti ke perusahaan pemegang izin, baik itu pemegang izin pemanfaatan hutan, perkebunan, persetujuan pinjam pakai kawasan hutan, perhutanan sosial, dan lainnya.

"Selain itu, kami juga menyampaikan kepada KPH untuk menyurati pemerintah daerah setempat yang berada di wilayah kerja masing-masing dalam hal melakukan pencegahan Karhutla," pungkasnya. (Adv)