Bidang Penyuluhan Distanak Sultra Tingkatkan Kemampuan Manajerial Koordinator dan Admin BPP Konsel

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 17 Des 2024
  • 2331 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang Penyuluhan berkomitmen meningkatkan kemampuan manajerial koordinator dan admin Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan, yang bertujuan untuk menjadikan penyuluh sebagai ujung tombak dari pergerakan pembangunan pertanian, agar dapat lebih mengoptimalkan BPP sebagai fungsi kostratani dengan memahami lima peran dan fungsi kostratani yaitu sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat data dan informasi, pusat pembelajaran, pusat pengembangan jejaring dan kemitraan, dan pusat konsultasi agribisnis.


Kepala Bidang Penyuluhan Distannak Provinsi Sultra, Mazhfia Umar, MM mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melatih para penyuluh agar ke depannya mampu mengelola BPP di wilayahnya masing-masing dengan baik dan terarah. Sebab, penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.

“Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) penyuluh yang berkualitas, handal, serta berdaya saing, menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern,” ungkapnya.

Selain itu, juga untuk meningkatkan kemampuan, kompetensi, wawasan serta keahlian para penyuluh dalam melaksanakan kewajiban sesuai tugas dan fungsinya, serta mendorong berkembangnya kemampuan penyuluh dalam membina dan memotivasi pelaku utama juga pelaku usaha, sehingga memiliki nilai tambah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Menurut Mazhfia Umar, pelatihan seperti ini sangat membantu peningkatan sumber daya manusia pertanian dan pengembangan pertanian di Kecamatan, khususnya yang ada di Kabupaten Konsel, dikarenakan tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian ini ke depan semakin berat, melalui pelatihan ini masalah yang ditemukan di lapangan dapat terselesaikan utamanya dalam sistem pemanfaatan teknologi.

Dikatakan, beberapa materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut adalah terkait penguatan peran penyuluh, diantaranya: 

1. Berperan sebagai pendidik, memberikan pengetahuan atau cara-cara baru dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usahataninya, meningkatkan hasil dan mengatasi kegagalan-kegagalan dalam usaha taninya.

2. Berperan sebagai pemimpin, yang dapat membimbing dan memotivasi petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerjanya agar timbul keterbukaan dan mau menerima cara-cara bertani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil, sehingga tingkat hidupnya lebih sejahtera;

3. Berperan sebagai penasihat, yang dapat melayani, memberikan petunjuk-petunjuk dan membantu para petani baik dalam bentuk peragaan atau contoh-contoh kerja dalam usahatani memecahkan segala masalah yang dihadapi.

“Saat ini SDM petani dan petugas penyuluh sangat terbatas dan jumlah penyuluh yang makin berkurang karena rata-rata umur petani yang makin Tua sehingga perlu adanya penambahan penyuluh di Sulawesi Tenggara,” ungkap Mazhfia Umar. 

Selain pelatihan lanjut Mazhfia Umar, pihaknya juga melakukan pendampingan dan pengawalan sehingga terjalin kolaborasi antara penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya, petani menjadi hal penting dalam manajemen gerakan pembangunan pertanian di kecamatan, tentu saja dengan dukungan Kostrada, Kostrawil dan Kostratanas, diantaranya memantau ketersediaan benih, pupuk, alsintan, teknologi, pembiayaan, pangan, informasi harga, dan melakukan percepatan pelaksanaan program kegiatan pembangunan pertanian.

“Dengan demikian penyuluh pertanian dapat menerapkan serta menyampaikan teknologi dan ilmu-ilmu yang baru didapatkan ini ke petani di wilayah binaannya masing-masing,” pungkasnya. (ADV)