Bachrun Labuta Siap Perjuangkan Benteng Terluas di Dunia Kotano Wuna untuk Direvitalisasi

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 24 Mei 2024
  • 3591 Kali Dibaca

MUNA, KERATONNEWS.COM - Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan revitalisasi dan pengembangan Benteng terluas di dunia yang berada di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Pernyataan ini disampaikan Bachrun usai Kabupaten Muna resmi mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemilik benteng terluas di dunia.

Benteng yang dimaksud adalah Benteng Kotano Wuna yang membentang seluas 165,9 hektare dengan panjang benteng 8 km ini memiliki nilai budaya serta sejarah yang tinggi bagi masyarakat Muna.

Pengakuan dari MURI ini tidak hanya mengukuhkan prestasi Kabupaten Muna di kancah nasional, tetapi juga menarik perhatian dunia terhadap kekayaan warisan budaya Indonesia.

Bachrun Labuta menegaskan setelah ditetapkannya oleh MURI sebagai benteng terluas di dunia pentingnya langkah selanjutnya melakukan revitalisasi untuk melindungi dan melestarikan situs bersejarah tersebut. 

"Dengan adanya pengakuan dari MURI tersebut, kita semakin terdorong untuk menjaga dan memanfaatkan benteng ini sebaik-baiknya. Revitalisasi ini bertujuan agar benteng ini bisa menjadi destinasi wisata berkelas dunia yang tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga mancanegara," ujarnya saat dikonfirmasi melalui via whatsapp, Jumat (24/5/2024). 

Olehnya, ia menyampaikan bila dirinya nantinya diberikan kesempatan oleh masyarakat Muna untuk menjadi Bupati, maka hal ini bakal diperjuangkannya agar bisa direvitalisasi. Sehingga wajah benteng Kotano Wuna tersebut bisa dilihat secara kasat mata dengan jelas. 

Sebab menurutnya benteng Kotano Wuna ini merupakan suatu kebanggaan yang dimiliki Kabupaten Muna. Sehingga perlu dirawat dengan baik agar bisa menarik pengunjung baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

"Kalau saya jadi Bupati Muna saya jamin dalam 5 tahun mudah-mudahan benteng itu bisa lahir kembali, sehingga dia muncul, karena ini suatu kebanggaan bagi masyarakat Muna," ungkapnya. 

Salah satu caranya, yakni dengan meminta bantuan kepada Dirjen Kebudayaan serta para pakar kebudayaan yang memiliki jaringan luar negeri. Sebab menurutnya bila hanya mengandalkan APBD Kabupaten Muna tidak bakalan cukup untuk melakukan revitalisasi benteng yang memiliki luas 165,9 hektare itu. 

"Kalau dari APB Muna tidak mungkin, uangnya kecil. Paling-paling kalau satu tahun itu cuma 1 km, 500 meter. Tapi kondisinya dengan cara itu kita bisa menjualnya. Kan pemerintah itu ada anggaran khusus untuk itu, jadi itu jalan bagi saya untuk berjuang misalnya saya jadi Bupati Muna kedepan, saya akan ke Jakarta Dirjen Kebudayaan untuk meminta bantuan dilakukannya rehabilitasi," tegasnya. 

Sebelumnya, Bachrun Labuta selaku Plt Bupati Muna mengungkapkan rasa syukur serta terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang selama ini hingga benteng tersebut mendapatkan Rekor MURI sebagai benteng terluas di dunia. 

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Kabid Kebudayaan Hadi Wahyudi mengatakan, Rekor MURI yang diraih hari ini membutuhkan proses yang cukup panjang. Sebab beberapa persyaratan harus dilengkapi untuk diajukan ke MURI. 

"BPCB Kemendikbud tahun 2018 kan telah melakukan pemetaan terhadap benteng Kota Wuna, disitu ada petanya, ada ukurannya. Kemudian saya minta surat keterangan itu dari BPCB secara institusi dan berikanlah ke saya dan itulah yang saya lampirkan  untuk diteruskan ke MURI untuk dilihat. Karena mereka juga butuh keterangan dari kementerian atau dinas terkait," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui via whatsapp, Kamis (23/5/2024). 

"Kemudian kan tahun 2023 juga kawasan benteng telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Bupati berdasarkan rekomendasi tim ahli Cagar Budaya. Semua data-data itu terlihat dan benteng tersebut lebih luas dari Buton yang sebelumnya memegang rekor MURI," tambahnya. 

Kata dia, pengajuan benteng Kotano Wuna ini sebagai benteng terluas di dunia berjalan selama kurang lebih satu tahun, mulai dari bulan Agustus tahun 2022 sampai Mei 2024. (B)