Aksi Tanam 300 Pohon Endemik di Kebun Raya UHO, Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-41

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 07 Mar 2024
  • 2333 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Sebanyak 300 bibit pohon endemik ditanam di Kebun Raya Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (7/03/2024).

Penanaman pohon serentak di Indonesia ini dalam rangka peringatan Hari Bakti Rimbawan (HBR) ke- 41 yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Pelaksana penanaman di Sultra berjumlah 200 orang, terdiri dari UPTD KLHK, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Dinas Lingkungan Hidup, Civitas Akademika dan mahasiswa UHO, Forum DAS Sultra, Asosiasi Mikoriza Indonesia, dan anggota green youth movement Sultra.


Menteri LHK, dalam hal ini diwakili Analis Kebijakan Ahli Utama KLHK sekaligus Pokja Harian I Indonesia's Folu Net Sink 2030, Ruandha Agung Sugardiman mengatakan kegiatan ini menindaklanjuti arahan Presiden RI pada acara penanaman pohon oleh pejabat KLHK pusat dan Daerah, serta melibatkan staf UPT KLHK, Dinas LHK, ASN, dan masyarakat umum/keluarga ASN di seluruh provinsi se-Indonesia pada November 2023 lalu. Dimana hari ini merupakan acara keempat dari rangkaian penanaman serentak.

Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman.

Juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon.


Pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan seluruh makhluk hidup. Bukan hanya sebagai penyedia oksigen, tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di bumi. Keberadaan pohon untuk kelangsungan hidup manusia dan alam semesta, berperan penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sumber kehidupan makhluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi terjangan angin. Pohon juga menjadi solusi atas berbagai persoalan polusi udara.

"Untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang telah nyata kita rasan baik di tingkat tapak, regional dan global, keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan energi dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup," ujarnya.

Pada kesempatan Hari Bakti Rimbawan ke-41 ini, ia mengajak seluruh rimbawan baik di Kementerian LHK, pemerintah daerah, bisnis leaders, dan para aktivis, pemangku kepentingan yang ada dan seluruh masyarakat untuk dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran dan kegiatan nyata di tingkat tapak secara masif dan terukur. Sebagaimana komitmen yang selalu disampaikan pada berbagai forum global/multilateral, Indonesia memandang sangat penting untuk memastikan bahwa komitmen-komitmen tersebut dipenuhi melalui kebijakan dan aksi-aksi nyata, untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia's Folu Net Sink 2030.


Salah satunya dengan menanam dan memelihara pohon sebanyak mungkin. 

Kepala BPDAS Sampara, Muhammad Aziz Ahsoni mengatakan bibit yang ditanam adalah bibit persemaian kebun ilmu hayati UHO yang merupakan jenis endemik Sultra dan terancam punah hasil eksplorasi Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan terdiri dari 159 jenis tanaman dan sebagian dari persemaian permanen BPDAS Sampara, dengan jumlah bibit keseluruhan 300 batang.

"Luas lokasi penanaman serentak kita hari ini adalah 1 hektare," ungkapnya.

Diharapkan dengan adanya penanaman ini, akan menambah keanekaragaman pohon disekitar lokasi, sehingga menjaga keasrian dan kelestarian Kebun Raya.

Kegiatan penanaman pohon serentak ini bukanlah merupakan kegiatan seremonial belaka tetapi kegiatan yang akan terus dipelihara dan diperluas oleh pihak UHO selaku pemangku kawasan dan BPDAS Sampara.

"Selanjutnya akan kami laporkan kepada ibu Menteri LHK," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra, Sahid menyebut banyak stakeholder, instansi terkait, ASN, dan mahasiswa begitu antusias berpartisipasi dalam kegiatan penanaman serentak tersebut.

Dishut berharap, melalui kegiatan ini lahan-lahan yang telah kosong bisa ditanami dengan tanaman kehutanan sehingga bisa berfungsi sebagai penyangga kehidupan bagi makhluk hidup yang ada disekitarnya.

"Kita terus mendukung kegiatan penanaman, makannya kita fasilitasi teman-teman dari Kementerian LHK, ada juga UPT KLHK, kemudian UPTD KPH yang turun membersamai, termasuk penyediaan bibit juga kita bersama-sama," tutup Sahid. (Adv)