Produk Kelompok Tani Binaan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Ludes Terjual saat Gerakan Pangan Murah

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 05 Okt 2023
  • 3105 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Cek produk hasil tanaman kelompok tani binaan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dijual di Gerakan Pangan Murah (GPM).

GPM yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sultra ini dilaksanakan mulai Kamis, 5-8 Oktober 2023, yang berlangsung di Lapangan Benu-Benua Kota dan Halaman Kantor PTSP Sultra.

Beberapa produk yang dijual di GPM tersebut diantaranya cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, tomat, buncis, kembang kol, terong dan melon, dengan total keseluruhan sekitar 125 kg.

Sekretaris Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra La Ode Syaifudin mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi petani hortikultura agar produk mereka bisa dijual saat GPM berlangsung dengan harga yang telah ditentukan.

"Jadi mereka tidak datang sendiri, mereka hanya mengirim produk. Dinas Perkebunan yang memfasilitasi itu, dan petani ini memang binaan kita selama ini," ungkapnya, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (5/10/2023).



Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra Azimin mengatakan beberapa produk tersebut merupakan hasil tanaman dari 1 kelompok tani di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

"Karena kami di provinsi itu kelompok tani yang terdekat itu hanya di Konda. Biasanya kalau pasar murah kami komunikasi juga sama petani di Kota Kendari, hanya sebagian mereka belum panen, hanya sayuran tapi tadi kita tidak tampilkan sayuran," ungkapnya.

Dikatakannya, semua produk tersebut dijual sesuai dengan harga petani. Tentunya lebih murah dari harga pasar.
Dimana, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar dijual Rp34 ribu per kilo, tomat Rp6.000 per kilo.



"Kalau di Pasar Mandonga cabai rawit Rp40 ribu per kilo, cabai besar dan cabai keriting Rp37 ribu - Rp38 ribu per kilo. Kami tadi rata Rp34 ribu per kilo. 

Ia juga menyampaikan, dalam kegiatan GPM ini pihaknya hanya menyediakan stok produk untuk dijual pada hari itu, karena pihaknya menjaga kualitas. 

"Karena besok lain lagi, kita ambil lagi yang segar. Karena biasa pembeli tidak mau juga beli yang rusak. Contoh tadi beda sedikit dengan pasar modelnya mereka tidak mau beli, walaupun harganya lebih murah. Tapi tadi itu antusias warga sangat tinggi, baru hari pertama itu, sudah ludes terjual. Apalagi kalau besok, karena kan belum banyak yang tau," tutupnya.

Perlu diketahui, untuk 2023 ini Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra sudah kali ketiga memfasilitasi kelompok tani binaannya untuk ikut di gerakan pangan murah. (Adv)