Pj Gubernur Sultra Sebut Penyampaian Informasi ke Masyarakat Bentuk Mitigasi El Nino

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 09 Okt 2023
  • 2451 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Penyampaian informasi kepada masyarakat menjadi langkah penting dilakukan dalam menyikapi musim kemarau saat ini.

Adanya dampak El Nino terutama dirasakan pada musim kemarau Juni hingga September menjadi lebih kering atau curah hujan di bawah normal.

Sehingga menurut Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol Andap Budhi Revianto perlu dilakukan mitigasi risiko agar masyarakat Sultra tidak terdampak secara serius.
"Ada mitigasi resiko, ada langkah-langkah tentunya dengan pemberian informasi kepada masyarakat," kata Andap, Senin (9/10/2023).

Andap juga melihat sisi pandang lain dari dampak El Nino ini. Baginya, fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya ini sebenarnya juga memiliki dampak positif. Terutama untuk kawasan pariwisata.

"Pantai hangat, ini juga memperpanjang masa tanam, kira-kira seperti itu," ucapnya.
"Sementara yang dampak panas sekali itu kita harus antisipasi dengan baik," tambahnya.

Sebelumnya, data peringatan dini potensi kekeringan meteorologis berdasarkan surat BMKG stasiun klimatologi Sulawesi Tenggara nomor, KL.00.02/005/KKWS/IX/2023.

Terdapat 7 kabupaten di Sultra yang masuk daerah zona merah terdampak El Nino yang potensi kekeringan atau klasifikasi kategori awas.

Diantaranya Kota Bau-bau, tersebar di Kecamatan Batupoaro, Bungi, Kokalukuna, Lea-lea, Murhum, Sorawolio dan Wolio.

Kabupaten Bombana, ada di Kecamatan Kabaena, Kabaena barat, Kabaena Selatan, Kabaena Tengah, Kabaena Timur, Kabaena Utara dan Ratowatu.
Kabupaten Buton yakni pasar Wajo dan Wabula. 

Kabupaten Buton Selatan yakni Kecamatan Batauga, Kadatua, Lapandewa, Sampolawa, Siompu, Siompu Barat.

Kabupaten Buton Tengah yakni Kecamatan Lakudo dan Talaga Raya.

Kabupaten Muna diantaranya di Kecamatan Batalaiwaru, Duruka, Kabangka, Kabawo, Katobu.
Dan Wakatobi diantaranya di Binongko, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Togo Binongko, Tomia, Tomia Timur, dan Wangi-wangi Selatan.

Bahkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra La Ode Muh Rusdin Jaya juga menyampaikan total luas lahan sawah yang terdampak El Nino tersebut seluas 2.560 hektare (ha).

Terdiri dari kabupaten kota, Baubau seluas 5 ha, Kota Kendari seluas 82 ha, Konawe Selatan seluas 1.185 ha.

Kabupaten Bombana seluas 1.180 ha,  Kabupaten Kolaka seluas 63,50 ha, Kabupaten Kolaka Timur seluas 40 ha, Kabupaten Konawe seluas 5 ha.

Dengan rincian daerah, Kecamatan Baruga di Kota Kendari. Kecamatan Bungi di Kota Baubau.

Kecamatan Onembute di Kabupaten Konawe. Kecamatan Lambandia di Kolaka Timur. 
Kecamatan Lantari Jaya dan Rarowatu Utara di Kabupaten Bombana.

Kecamatan Watubangga, Pomalaa, Iwoimenda di Kabupaten Kolaka.

Kecamatan Buke, Andolo Barat, Baito, Kolono Palangga, Andoolo, Lalembu, Angata, Mowila, Palangga Selatan, Laeya Konda, Moramo Utara, Basala dan Tinanggea di Kabupaten Konawe Selatan.

"Yang terdampak ini jangan dilihat buruk ya, dia sudah menanam tapi tinggal menunggu masa panen. Sebenarnya kalau sudah menanam itu tidak berdampak berat," kata Rusdin beberapa waktu lalu. (B)