Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Dalam Rangka Pengendalian Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Jelang HBKN di Kabupaten Buton

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 26 Jun 2023
  • 2534 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu titik pelaksanaan gerakan pangan murah serentak nasional yang digelar di Kecamatan Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Senin (26/6/2023).

Gerakan pangan murah yang diinisiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini dilaksanakan di 36 provinsi dan beberapa kabupaten sekiranya 241 titik gerakan pangan murah se- Indonesia.

Gerakan pangan murah ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sultra, Ari Sismanto mengatakan untuk Sultra, selain di Pasar Wajo gerakan pangan murah ini juga diikuti oleh 17 kabupaten kota se- Sultra. 


"Kita serempak melakukan gerakan pangan murah ini, turut dihadiri oleh beberapa menteri antara lain menteri koordinator bidang ekonomi, menteri keuangan, menteri perdagangan, menteri pertanian, menteri dalam negeri, kepala badan pangan nasional, dan gubernur BI. Jadi dilaunching gerakan pangan murah itu, sehingga Bapanas mendapatkan rekor Muri yang melakukan gerakan pangan murah secara serentak nasional," ungkap Ari.

Kata dia, masyarakat Pasar Wajo sangat antusias menyambut gerakan pangan murah itu, dibuktikan dengan terjualnya 11 ton beras, 350 rak telur, 3.600 liter minyak goreng, bawang merah.

Bawang putih, cabai merah, cabai rawit, bakso, sosis, dan sejumlah buah-buahan diantaranya apel, pir, rambutan, dan langsat.

"Jadi antusias masyarakat Buton itu sangat luar biasa," bilangnya.

Mantan Sekdis Ketapang Sultra ini juga menyampaikan melalui kegiatan tersebut diharapkan selain sebagai upaya untuk menstabilkan harga di pasar, juga menjadi upaya agar daya beli masyarakat tetap terjaga sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan pokok dan pangan strategis dengan harga yang relatif murah.

Dimana beras medium dijual dengan harga Rp45.000 per 5 kg, dan beras premium Rp60 ribu per 5 kg. 

"Sedangkan di pasar itu untuk beras medium dijual Rp60 ribu per 5 kg. Sedangkan premium Rp72-75 ribu per 5 kg," jelasnya.

Tak hanya itu, dikatakannya tujuan dari pada gerakan pangan murah ini juga untuk menggerakkan ekonomi makro. Yang mana gerakan pangan murah ini untuk menstabilkan ketersediaan dan harga agar ekonomi makro tersebut dapat berjalan. Dan yang terpenting tentunya hal tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menjaga inflasi.


Sehingga gerakan pangan murah tersebut akan terus dilaksanakan di Sulawesi Tenggara. Bahkan masih terdapat 24 kali gerakan pangan murah. 

Sementara itu, Gubernur Ali Mazi yang disampaikan Asisten II Sekda Sultra, Yuni Nurmalawati mengatakan bahwa pangan ini berdampak luas dan apabila terjadi ketidakstabilan, ketersediaan pangan maka akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat.

“Oleh karena itu, berbagai upaya dan langkah penting dilakukan oleh pemerintah guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok dan salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah secara serentak secara nasional yang peluncurannya baru saja kita ikuti beberapa saat yang lalu. Gerakan pangan murah ini diharapkan merupakan suatu kegiatan yang bernilai penting dan strategis,” bebernya. (Adv)