Disketapang Sultra: Indeks Perubahan Harga Berada di Kabupaten Bombana

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 15 Jul 2023
  • 2552 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam mengendalikan laju inflasi daerah. Secara nasional inflasi di Sultra masih relatif cukup tinggi berada diurutan ketiga yakni 5,32 persen (y-o-y), urutan kedua Maluku Utara yakni 5, 37 persen dan urutan pertama Maluku (6,07) persen. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sultra, Ari Sismanto usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di daerah yang setiap minggunya melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI) dilaksanakan d Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra  (Selasa, 10 Juli 2023).

Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak diseluruh Indonesia dipimpin langsung Mendagri RI Tito Karnavian, dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Bambang Wisnubroto, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Andi Muhammad Idil Fitri, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita, Wakasatgas Pangan Polri, Kejaksaan Agung, serta diikuti perwakilan pemerintah daerah dan Forkopimda se-Indonesia.

Turut hadir dari jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kadis Ketahanan Pangan, Biro Perekonomian, Sekretaris Distanak, Perwakilan BPS Sultra, APT Muda Karantina Pertanian Kendari, Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Sultra, serta beberapa Pejabat terkait.
"Inflasi Kota Kendari Juni 2023 inflasi Year on Year (yoy) sebesar 5,81 persen.



sehingga perlu mendapatkan perhatian  dan secara indeks perubahan harga pada minggu pertama Juli, kita memang tidak masuk di 10 besar Provinsi, kabupaten/kota namun indeks perubahan harga berada di Kabupaten Bombana yang termaksud relatif tinggi diangkah 3,35 persen," jelas Ari Sismanto. 

Kata Ari Sismanto, beberapa komoditas penyumbang utama kenaikan inflasi di Kabupaten Bombana yang perlu diwaspadai antara lain daging sapi, udang basah, telur ayam ras dan secara keseluruhan untuk wilayah Sultra yang mengalami kenaikan harga antara lain bawang putih, daging ayam ras, susu bubuk, tepung terigu dan gula pasir.

"Untuk penurunan di minggu pertama bulan Juli adalah tahu, tempe, minyak goreng, bawang merah dan telur ayam ras," pungkasnya. 

Sementara iti, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menjelaskan, saat ini Pemerintah Pusat dan Daerah dapat mengendalikan inflasi dan mengalami penurunan angka inflasi dari 4 persen ke 3,52 persen untuk year-on-year, meskipun masih terjadi kenaikan dalam angka yang tidak terlalu besar selama periode Mei sampai bulan Juni.

Namun demikian kata Tito Karnavian, ada beberapa komoditas yang perlu diatensi yakni harga jagung di tingkat peternak, daging ayam ras dan telur ayam ras. 



Sementara paparan Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini menyampaikan indeks perkembangan harga untuk minggu pertama Juli 2023 terdapat di indeks perkembangan harga (IPH) nasional berdasarkan kondisi minggu pertama Juli 2023, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH naik sekitar 3 persen dari minggu sebelumnya dan kenaikan IPH terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera dan Sulawesi.

Lanjut, untuk komoditas utama yang memengaruhi perubahan indeks perkembangan harga yaitu komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah kabupaten/kota sampai minggu pertama Juli 2023 adalah cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, dan cabai rawit.

Paparan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, menjelaskan ada 4 poin pertama, perkembangan harga pangan di tingkat konsumen Kedua, strategi badan pangan untuk ketersediaan dan stabilisasi pangan dan kerawanan pangan Ketiga, penyaluran bantuan pangan beras,daging ayam dan telur Keempat, sistem peringatan dini kerawanan pangan.

‘’Ada empat komoditas yang perlu mendapatkan perhatian penting kita semua yakni jagung Tk. Peternak terjadi kenaikan 24 persen, garam konsumsi 19,80 persen, beras medium zona 3 mengalami kenaikan di atas 19,30 persen dan telur ayam ras 14,33 persen,’’ jelasnya. (Adv)