Cek Daerah Titik Panas di Sultra

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 10 Okt 2023
  • 2357 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Berikut daerah titik hotspot atau titik panas di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), 9 Oktober 2023.

Data ini berdasarkan rilis dari aplikasi sipongi.menlhk.go.id yang diakses Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra, pada Selasa (10/10/2023).

Titik hotspot ini terdiri dari tiga klasifikasi yakni low, medium dan high.

Beberapa daerah titik hotspot high diantaranya Buton Selatan Kecamatan Sampolawa Kelurahan Todombulu, Kolaka Kecamatan Watubangga Desa Mataosu.

Konawe Kecamatan Routa Desa Tanggola, Muna Kecamatan Kabangka Desa Lupia.

Medium diantaranya Bombana Kecamatan Poleang Barat Desa Balasari, Buton Kecamatan Siotapina Desa Kumbewaha.

Buton Selatan (Busel) Kecamatan Sampolawa Desa Lipu Mangau. Buton Tengah (Buteng) Kecamatan Gu, Kelurahan Watulea.

Buton Utara (Butur) Kecamatan Kambowa Desa Lahumako, Kolaka Kecamatan Watubangga Desa Mataosu.

Kolaka Timur Kecamatan Lalolae Kelurahan Lalolae, Kalaka Utara Kecamatan Porehu Desa Porehu.

Konawe Selatan (Konsel) Kecamatan Andoolo Desa Lalonggombu, Konawe Utara Kecamatan Landawe Desa Tambakua.

Kota Kendari Kecamatan Baruga Kelurahan Watubangga, Kecamatan Kambu Kelurahan Mokoau.

Muna Kecamatan Pasir Putih Desa Liwumetingke, Kecamatan Kabawo, Desa Kawite Wite, Muna Barat Kecamatan Napano Kusambi Desa Tangkumaho, Wakatobi Kecamatan Wangi Wangi Selatan Desa Kabita.



Pengendali Ekosistem Hutan Dishut Sultra Nurmin Amin menjelaskan titik hotspot medium berstatus siaga. Sedangkan high waspada, terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Nurmin mengatakan pihaknya hanya memonitor titik hotspot, kemudian informasi tersebut disebarkan melalui grup WhatsApp yang terhubung langsung dengan UPTD KPH.

Setelah itu KPH segera  menindaklanjuti hal tersebut dengan melakukan groundcheck atau pengecekan lapangan di daerah yang terpantau titik panas.

"Satelit hanya mendeteksi kondisi panas, atau suhu yang tinggi dibanding daerah sekitarnya, kemudian KPH yang melakukan pengecekan lapangan yang terpantau titik panas oleh satelit," jelasnya.

"Titik hotspotnya tiap hari bisa berubah, sesuai dengan apa yang dideteksi satelit," sambungnya. (Adv)