Rata-Rata Calon Kepala Daerah di Sultra Sebut Item Kejiwaan Jadi Tes Terberat di Tahapan Kesehatan

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 01 Sep 2024
  • 1978 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Sebagian besar calon kepala daerah yang mengikuti tahapan seleksi di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan bahwa tes kejiwaan menjadi tantangan terberat dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan. 

Tes ini, yang bertujuan untuk menilai stabilitas mental dan kecerdasan emosional para calon, dinilai lebih menantang dibandingkan dengan tes fisik dan tes kesehatan lainnya.

Dimana tes kejiwaan ini membutuhkan konsentrasi tinggi dan ketahanan mental yang luar biasa mengingat terdapat sebanyak 567 soal yang harus diisi.

Tahapan pemeriksaan kesehatan, termasuk tes kejiwaan, merupakan salah satu syarat wajib yang harus dilalui oleh setiap calon kepala daerah sebelum dapat melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses pemilihan. 

Berdasarkan peraturan yang berlaku, hasil tes ini akan menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan kelayakan seorang calon untuk maju sebagai pemimpin daerah.

Menurut salah satu paslon Bupati Konawe Selatan (Konsel), Radhan-Rasyid mengungkapkan item paling terberat di tes kesehatan ini adalah terkait kejiwaan. 

"Kurang lebih 8 jam kami mengikuti pemeriksaan kesehatan dan item yang paling terberat menurut saya itu item kejiwaan, soalnya banyak sekali sekitar 567 soal, tapi menurut saya ini penting sih, biar di tau kami itu waras apa tidak," ucapnya sembari bercanda. 

Sementra itu, Komite Stering Tes Pemeriksaan Kesehatan di RS Bahtermas, drg ulfiandani Imran MM, menyampaikan bahwa untuk bagian item kejiwaan para calon kepala daerah harus membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam mengisi soal. 

"Item kejiwaan ini, tes yang paling berat menurut sebagian besar para calon kepala daerah, mengingat soalnya ada sekitar 567 soal. Jadi harus butuh konsentrasi," ujarnya saat ditemui di RS Bahtermas Kendari, Sabtu (31/8/2024). 

Ia mengungkap soal yang diteskan calon kepala daerah ini, menurutnya sama dengan soal calon-calon lainnya yang berada di luar Sultra. Mengingat dibuatnya secara nasional, sehingga pihak rumah sakit hanya menjalankan tes tersebut. 

"Soalnya ini dibuat secara nasional, jadi sama semuanya dengan calon-calon lainnya yang ada di luar sana," ungkapnya. (B)