Pemprov Sultra Siapkan Langkah Strategis Hadapi Musim Kemarau

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 31 Mei 2024
  • 2611 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman kemarau ekstrem.

Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Komjen Pol. (P) Dr. (H.C) Andap Budhi Revianto.,S.I.K.,M.H mengatakan semua dinas terkait telah berkoordinasi untuk potensi bencana dan waspada puncak musim kemarau di wilayah Sultra.

"Berdasarkan surat BMKG Sultra bahwa kita harus siap menghadapi bencana kekeringan," ujarnya usai memimpin rapat koordinasi bersama Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Dinas Sosial, Dinas Perkebunan dan Hortikultura, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultra, Jumat (31/5/2024).

Kata dia, ada tiga hal yang perlu disikapi menghadapi bencana kekeringan. Pertama, puncak musim hujan yang diperkirakan pada bulan Juni, karena Sultra termasuk salah satu daerah yang diidentifikasikan akan terjadi puncak musim hujan.


"Setelah itu, ada transisi, setelah itu ada puncak musim kemarau pada bulan Agustus. Disitulah kita membahas bagaimana informasi ini kita kemas sehingga masyarakat tertolong dan terbantu," ujarnya.

Melalui informasi tersebut kata Andap Budhi Revianto, dapat memitigasi segenap potensi bencana yang ada dan masyarakat memiliki satu sikap untuk mampu memitigasi potensi bencana.

Disebutkan, ada dibeberapa daerah di Sultra yang berpotensi terjadi angin puting beliung, utamanya di pesisir pantai.

“Jadi kita identifikasi kembali datanya lebih spesifik dimana saja. Jadi kita minta musim penghujan puncaknya dimana saja dan ada zona yang sudah ditentukan kemudian kemarau dimana saja dan transisi dimana saja,” jelasnya.

Termasuk, mengidentifikasi kekeringan guna menyelamatkan panen diempat wilayah yakni Bombana, Konawe, Kolaka Timur dan Kolaka.

“Di daerah lain juga perlu siapkan pompa dan kita akan ajukan permohonan itu sama-sama pada saat KUA PPAS dengan DPRD. Makanya sekarang kita hitung apa saja sarana prasarana," terangnya.


Selain itu kata Andap Budhi Revianto, BMKG juga akan melatih petugas untuk kesiapan menghadapi kebakaran lahan dan hutan.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas mengatakan bahwa pada bulan Juni 2024 mendatang akan terjadi puncak musim hujan di sebagian wilayah Sultra. Selain itu, saat musim pancaroba akan berpotensi terjadinya puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang.

"Bulan depan di Kabupaten Bombana, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Buton, Buton Selatan, Buton Utara, Muna, dan Kota Kendari masih akan terjadi puncak musim hujan. Selain itu, perlu diantisipasi potensi terjadinya puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang," ujar Aris.

Selain itu kata Aris, pada bulan Juli, Sultra akan memasuki musim kemarau yang diprakirakan sampai dengan bulan Oktober.

"Juli kita akan memasuki musim kemarau, diprakirakan puncaknya pada bulan Agustus, selanjutnya bulan Oktober masuk peralihan ke musim penghujan. Tapi tidak perlu panik, Insya Allah kemarau tahun ini tidak seperti tahun lalu (alami El-Nino). Puncak kemarau tahun ini frekuensinya di angka 73,68%," ungkapnya.

"Saat musim kemarau nanti, ada beberapa Kabupaten yang frekuensi hujannya sangat kecil dan berpotensi terjadi Karhutla. Kiranya hal ini dapat diantisipasi dan dimitigasi risikonya," pungkasnya. (Adv)