Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XIV Lingkup Pemprov Sultra Resmi Ditutup

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 19 Jul 2024
  • 2699 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XIV Blended Learning Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara  (Sultra) yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra secara resmi ditutup, Kamis (18/7/2024). 

Pelatihan yang diikuti sebanyak 40 orang peserta dari Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sultra resmi ditutup oleh Kepala BPSDM Sultra, Syahruddin Nurdin, SE. Turut hadir koordinator widyaiswara BPSDM Sultra, para pejabat struktural dan fungsional BPSDM Sultra serta para widyaiswara, fasilitator dan instruktur. 

Dari 40 orang peserta yang mengikuti pelatihan, 5 orang peserta dinyatakan lulus sangat memuaskan dan 35 orang peserta lainnya dinyatakan lulus memuaskan. 

Dalam sambutannya, Kepala BPSDM Sultra, Syahruddin Nurdin mengatakan bahwa aparatur sipil negara (ASN) memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, karena itu pendekatan yang dilakukan sekarang adalah pendekatan human capital. Ini berarti bahwa ASN sebagai aset yang sangat berharga bagi pemerintah dan pemerintah akan merasa rugi jika kehilangan ASN. 


"Sebagai aset yang penting, masih banyak ASN yang justru membebani pemerintah. Faktanya di setiap instansi pemerintah, dipastikan tidak semua ASN memiliki kapasitas dan kualitas yang baik untuk menjalankan tugas dan fungsi unit kerja, ASN yang seperti ini jika dibiarkan terus akan menggerus dan merusak kinerja organisasi," ungkapnya. 

Olehnya itu kata Syahruddin Nurdin, melalui pameran aksi perubahan yang merupakan bagian dari pembelajaran pelatihan kepemimpinan administrator, tentu saja memberi nuansa baru bagi penyelenggaraan pelatihan. 

"Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh penyelenggara karena melalui pameran aksi perubahan, peserta dituntut untuk dapat memvisualisasikan aksi perubahan kinerja organisasi agar dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi pelaku-pelaku pembangunan dan menjadi motor penggerak perubahan bagi organisasi agar lebih profesional," jelasnya. 


Kata dia, aksi perubahan yang digagas oleh para reformers diharapkan tidak berhenti pada tujuan jangka pendek saja, tetapi lebih dipacu untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang, sehingga memberikan outcome bagi perubahan dan kemajuan birokrasi di bidang tugas masing-masing. 

"Pada saat ini kita sedang berupaya untuk membangun Indonesia sesuai employed brandingnya yakni bangga melayani bangsa yaitu Indonesia yang pemerintahannya, masyarakatnya dan para pelaku usahanya secara bersama-sama melakukan upaya yang sungguh-sungguh, untuk mewujudkan Indonesia yang ramah investasi, rama pariwisata, ramah lingkungan dan sangat kompetitif dalam melayani, sehingga pembangunan ekonomi Indonesia dapat berkesinambungan," ungkapnya. 


Menurut Syahruddin Nurdin, untuk menjadikan Indonesia yang bangga melayani bangsa tersebut diperlukan berbagai perubahan, cara pandang dan perilaku yang intinya adalah perubahan mentalitas para pejabat dan pegawai pemerintahan sesuai core value ASN yakni berakhlak yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.  Mentalitas melayani inilah yang diharapkan dapat menjadi unggulan dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia

Perubahan cara pandang dan perilaku ASN ini akan benar-benar menjadi tumpuan keberhasilan sektor-sektor lainnya, jika ASN berubah, maka perubahan ini akan mendorong kemajuan pada bidang-bidang pembangunan lainnya. Perubahan-perubahan itu dilakukan melalui reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dipandang sebagai faktor pengungkit penting dalam pembangunan suatu bangsa bahkan bagi negara-negara yang telah maju sekalipun reformasi birokrasi merupakan proses yang tidak berhenti dan dilakukan secara berkesinambungan. 

"Sekembalinya saudara ke instansi masing-masing, saya berharap agar ide-ide atau pemikiran yang didapatkan dari pelatihan kepemimpinan serta aksi perubahan yang saudara buat, dapat diimplementasikan dan dikembangkan guna mendukung pergerakan reformasi di instansi saudara masing-masing," harap Syahruddin Nurdin. 

"Saya juga mengingatkan agar terus dibangun kebersamaan dan jaringan yang sudah terjalin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kompetensi di bidang manajemen kepemerintahan dan pembangunan, semangat untuk terus berinovasi juga harus terus digelorakan dan dibangun pada unit kerja yang saudara pimpin," pungkasnya. (Adv)