Harga Beras Meroket Warga Kendari Menjerit

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 02 Mar 2024
  • 3032 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Bulan Ramadhan sudah di depan mata, namun harga pangan di pasar terus meroket, salah satunya beras. Harga beras di Pasar Anduonohu, Kota Kendari tembus hingga Rp800.000 per 50 kg. 

Untuk ukuran 25 kg dibanderol dengan harga Rp430.000, 10 kg Rp180.000, 5 kg dijual Rp90.000. Sedangkan beras merah dijual dengan harga Rp20.000 per liter.

Kenaikan harga ini membuat warga Kota Lulo menjerit, bahkan tak sedikit yang mengeluh.

Salah satu pedagang, Wa Ode Eti mengatakan harga beras naik sejak 2023 lalu, namun masih terjangkau. Memasuki 2024, harga beras terus meroket.

"Sejak masuk 2024 harga beras melonjak sekali mi, itu hari masih dapat Rp600.000 per 50 kg, sekarang tidak ada mi," ucapnya, Sabtu (02/03/2024).

Menurutnya, kenaikan harga beras ini karena banyak petani yang gagal panen saat kemarau panjang lalu, akibatnya stok beras kurang. Sehingga hal itu mempengaruhi kenaikan harga di pasar. Diperkirakan kenaikan harga pangan ini akan terjadi hingga Ramadhan bahkan sampai Idul Fitri 2024.

Selain beras, harga kebutuhan pokok lainnya juga melonjak seperti gula pasir sebelumnya dijual Rp17.000 per kilo, menjadi Rp20.000 per kilo, minyak goreng merek Sinai dijual Rp170.000 per 2 liter menjadi Rp185.000. Minyak goreng merek sedap dijual Rp20.000 per 1 liter.



Bawang putih dijual Rp60.000 per kilo, bawang merah Rp45.000 per kilo, gula merah Rp35.000 per kilo.

"Pembeli itu berteriak, kebanyakan mengeluhkan harga beras. Kadang kami (pedagang) sampaikan sama pembeli, andaikan murah diambil tidak mungkin kami kasi naik harga," bilang warga Anduonohu ini.

Salah satu warga Kambu yang hendak membeli beras, Risma mengaku sejak harga beras naik dirinya membeli beras ukuran 10 kg, padahal sebelumnya dirinya selalu membeli ukuran 25 kg.

"Iya biasanya beli ukuran 25 kg, tapi sekarang beras mahal mba, ibu-ibu banyak mengeluh karena kan banyak kebutuhan lain. Tapi mau gimana lagi, walaupun mahal tetap dibeli karena kebutuhan pokok,"  ucapnya.

Sementara itu, warga lainnya, Windi berharap harga bahan pokok ini segera normal kembali, apalagi kurang lebih sepekan lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

"Kita sih harapnya bisa normal lah, kasian masyarakat susah karena bahan pokok naik semua," bebernya. (A)