Dinas Perkebunan Sultra Sukses Bina Mahasiswa Pertanian UHO Melalui Kuliah Lapangan

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 02 Jul 2024
  • 2670 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil membina 38 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melalui kuliah lapangan program mata kuliah merdeka belajar.

Kuliah lapangan ini tertuang dalam kerjasama antara Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra bersama Fakultas Pertanian UHO yang ditandai dengan penandatanganan kerjasama awal tahun 2024 lalu.


Puluhan mahasiswa ini telah mengikuti kuliah lapangan selama 4 bulan yang ditempatkan di UPTD Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) dan Balai Perkebunan, Proteksi Tanaman Perkebunan dan Hortikultura. 

Plh Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, juga selaku Sekretaris Dinas, La Ode Syaifudin mengatakan selama 4 bulan ini pihaknya telah memberikan pembinaan atau pengetahuan yang berkaitan dengan okulasi pada beberapa komoditi hortikultura.

"Itu bagi mahasiswa yang ditempatkan di Balai Benih Induk Hortikultura yang di Amoito," ungkapnya usai penarikan puluhan mahasiswa yang mengikuti kuliah lapangan tersebut di Kantor Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Selasa (02/7/2024).


Kemudian lanjutnya, bagi mahasiswa yang ditempatkan di Balai Perkebunan, Proteksi Tanaman Perkebunan dan Hortikultura dilibatkan dalam hal pengendalian hama terpadu untuk tanaman perkebunan.

Kegiatan pengendalian hama terpadu ini juga terdapat praktek bagaimana memanfaatkan agen hayati lingkungan sekitar sebagai bahan pengendalian hama.

Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Djodji Paat mengatakan selama kurang lebih 4 bulan, para mahasiswa ini melakukan okulasi dan sambung pucuk pada tanaman mangga, durian, rambutan, jeruk, dan juga mereka menanam sayuran, seperti bayam, dan juga mentimun. 


Diharapkan kegiatan seperti ini terus berlanjut, agar para mahasiswa bisa melihat yang terjadi di dalam lingkungan pekerjaan.

"Artinya kalau mereka (mahasiswa) ini sudah keluar kampus dengan bidang pekerjaan sudah jauh beda. Tadi juga sudah diungkapkan oleh penanggungjawabnya sama wakil dekan, diakui bahwa mereka hanya memberi teori tapi lebih banyak memang praktek di lapangan," ujarnya.

"Ada kesan juga salah satu mahasiswa tadi, katanya memang beda, awalnya mereka pikir bahwa Balai Benih juga ini menghasilkan benih yang dicetak-cetak segala macam," sambungnya.

Bahkan menurutnya, ke depan mahasiswa ini akan membuat usaha penangkar benih.

"Satu dua orang saya lihat akan ke hal itu," tutup Djodji. (Adv)