Kadis Ketapang: Inflasi Sultra Diangka 3,52 Persen, Mubar dan Wakatobi Diwaspadai

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 15 Agu 2023
  • 2268 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ari Sismanto mengungkapkan di minggu ini Inflasi Sultra secara tahunan berada di angka 3,52 persen (Year on year).

Sementara secara indeks perubahan harga (IPH), Sultra masih inflasi minus 1,22 persen. Namun ada beberapa catatan untuk minggu ini IPH tertinggi masuk dalam 10 besar urutan keempat adalah Kabupaten Muna Barat dengan angka 4,49 persen (mont to month). 

Hal itu disampaikan Ari Sismanto usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang rutin dilaksanakan setiap minggunya pada Senin 14 Agustus 2023 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian.

‘’Beberapa komoditas yang merangkak naik di Kabupaten Muna Barat yakni komoditas udang basah, beras dan juga cabai rawit. Ini adalah PR kita, Namun perlu juga diwaspadai adalah Wakatobi, Karena Wakatobi sekarang sudah merangkak juga di inflasi secara IPH merangkak di angka 1,6 persen,’’ ungkap Ari Sismanto. 


Selain Muna Barat lanjut Ari Sismanto, tentunya Wakatobi juga perlu diwaspadai. Untuk itu,Biro Perekonomian segera mungkin berkoordinasi dengan TPID Muna Barat dan juga TPID Wakatobi untuk segera mengambil langkah-langkah terkait kenaikan beberapa komoditas. 

"Tadi statistik juga telah merilis bahwa secara nasional yang perlu diwaspadai adalah termasuk di dalamnya daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit. Cabai rawit bahkan kita tadi tiga kabupaten merangkak naik yakni Kabupaten Bombana, Buton Utara dan  Buton Tengah," jelasnya. 

Lebih lanjut disampaikan, kenaikan cabai rawit memang di angka rata-rata provinsi untuk cabai rawit naik 8,27 persen, dibandingkan minggu lalu sudah naik 8,27 persen. 

Ari Sismanto mengatakan, ketersediaan untuk pangan pokok dan strategis beras di Sultra masih tercatat ada 102.357 ton. Artinya ini sudah cukup untuk empat bulan ke depan bahkan sampai mendekati lima bulan masih cukup untuk komoditas beras ditambah dari prognosa. 

‘’Kalau tidak salah di bulan September ini terjadi panen sekitar 40-an ton dan saya sudah konversi ke beras di bulan Oktober puncaknya kita panen ada di 60-an ribu ton dan juga di November ada sekitar 47 ton. Saya tidak begitu khawatir karena sebagian besar dari lahan pertanian kita adalah irigasi dan kemarin saya juga pantau di Konawe pengairannya masih cukup lancar, cukup bagus mudah-mudahan panen ini bisa akan menopang tambahan ketersediaan yang lainnya secara umum semua komoditas masih dalam keadaan aman dan terjaga,’’ pungkasnya. (Adv)